Ingin Segera Kurus Usai Melahirkan, Ini Risikonya




Ibu tak perlu buru-buru menurunkan badan setelah melahirkan (ilustrasi). (istock)




Ibu tak perlu buru-buru menurunkan badan setelah melahirkan (ilustrasi). (istock)



VIVAlife - Wanita, tak perlu berhasrat segera kembali ke berat badan asal usai melahirkan. Buru-buru kurus memang mengundang decak kagum. Semua memuji usaha untuk tetap seksi meski punya bayi.

Namun, Menteri Wanita dan Kesetaraan di Inggris menyarankan, ibu baru fokus pada kebahagiaan merawat anak dan jangan dulu menurunkan berat badan. Sebab, itu bisa berbahaya bagi buah hati.


Saat ibu dilanda kecemasan untuk makan, perasaan itu akan tersalurkan ke bayi.


“Jika ibu tidak nyaman dengan tubuhnya, pola makannya berantakan, makan banyak pada waktu tertentu dan membatasi makan pada waktu yang lain, secara tidak sadar bayi akan merasakan ketegangan itu,” kata Jenny Willott, anggota parlemen dari Liberal Demokrat.


Terkadang, demi badan tak terlalu melar usai melahirkan, wanita rela makan sedikit selama hamil. Padahal, itu sama saja memotong nutrisi yang seharusnya diberikan untuk janin di dalam rahim.


Bisa dibilang, wanita lebih fokus pada diri mereka sendiri dibanding buah hati. Semua hanya demi dibilang seksi. Willott menyarankan, tunggu enam sampai sembilan bulan untuk kembali kurus.


Itu diamini Cathy Warwick, Ketua The Royal College of Midwives. Ia mengakui adanya tekanan besar bagi ibu usai melahirkan. Kebanyakan disebabkan tubuh yang melar. Itu dianggap aib dan memalukan.


Tak hanya berlaku bagi selebritas, wanita pada umumnya juga mendapatkan tekanan yang sama. Itu diperparah bidan atau dokter kandungan yang membantu meluluskan hasrat wanita untuk kurus.


Oleh karena itu, Willott menyarankan agar bidan tak lagi menyebut mengonsumsi biskuit atau makanan berkarbohidrat dan kalori tinggi sebagai kebiasaan “nakal”. Ibu justru harus banyak makan. (ms)


Sumber: Daily Mail