VIDEO: Mahasiswi Asing Antusias Belajar Membatik




Salah seorang mahasiswi asing tengah belajar membatik. (Topik ANTV)




Salah seorang mahasiswi asing tengah belajar membatik. (Topik ANTV)



VIVAlife - Semarang, Ibukota Jawa Tengah tidak hanya dikenal lewat bangunan bersejarah Lawang Sewunya saja. Batik Semarang juga sudah dikenal masyarakat dalam maupun luar negeri.


Membatik merupakan teknik pemberian motif pada bahan pakaian. Kerajinan tersebut memiliki kerumitan tersendiri dan memerlukan waktu yang tidak sedikit.


Canting dan malam adalah benda yang digunakan sebagai alat lukis untuk kerajinan batik tulis. Namun sejak industri batik dengan teknik cap, jenis tersebut lebih banyak diburu karena harganya yang jauh lebih murah.


Membatik memiliki tahapan yang cukup rumit, sangat dibutuhkan ketekunan dan keseriusan dalam pengerjaannya. Ada empat tahap utama dalam pengerjaan batik. Mendesain motif, pelekatan malam, pewarnaan, dan penghilangan malam. Bahan yang perlu disiapkan adalah kain muri, malam, lilin batik, dan pewarna.


Ada hal yang berbeda dari perajin batik biasanya di Universitas Negeri

Semarang. Kerajinan ini dilakukan oleh mahasiswa asing yang sedang melakukan pertukaran pelajar.


Salah seorang mahasiswi yang berasal dari Portugal, Guida mengaku tertarik membatik setelah melihat peragaan busana kain batik. Ia pun berharap dapat membatik dengan motif yang mencerminkan kebudayaan Portugal.


Lihat videonya di tautan ini.


"Saya suka membatik karena saya pikir batik itu seni yang cantik sekali dan tidak ada di negara saya dan saya senang belajar batik di sini," ujarnya seperti dilansir Topik ANTV.


Serupa dengan Guida, Azka mahasiswi dari Jepang juga mengungkapkan ketertarikannya pada seni membatik. Meski di negaranya ada seni menggambar kain, namun batik merupakan motif kegemaran Azka.


"Indonesia punya motif yang cantik" katanya.


Menurut Dosen Kerajinan Batik Universitas Negeri Semarang, Siti Nurrahmah, ada sedikit kesulitan dalam mengajarkan mahasiswa asing dalam membatik. Ia harus mengenalkan sejarah tentang batik terlebih dahulu, kemudian proses membatik sampai mereka mengikuti program pameran.


"Jadi hasil akhirnya, mereka akan memamerkan hasil karya mereka sendiri," ucap Siti.