Penasaran, Pria Santap Plasenta Istrinya




Ilustrasi wanita hamil. (iStockphoto)




Ilustrasi wanita hamil. (iStockphoto)



VIVAlife - Nick Baines seorang penggemar daging, terutama jeroan. Tapi pilihannya bukan lagi ginjal, paru, usus, atau babat. Di mata Nick, ada jeroan yang lebih menarik: plasenta manusia.

“Sepengalaman saya, warna merah dari potongan plasenta lebih menarik daripada potongan jeroan yang lain. Itu membuat saya berselera,” ungkap Nick, seperti dilansir laman Daily Mail.


Nick lantas penasaran dengan rasanya. Maka, setelah proses melahirkan sang istri ia membawa sebagian plasentanya pulang. Sementara istrinya di ruang lain, ia mengolah plasenta itu.


Sebagian dijadikan smoothies, dan sebagian lagi dijadikan taco. Rasa smoothies plasenta, diakui Nick, membuatnya mual. “Ada rasa logam, darah, dan mineral,” ia menyebutkan.


Namun ketika plasenta itu dioleh menjadi taco, ia menyukainya. Menurutnya, tekstur seperti daging sapi yang lembut, dan rasanya seperti barbeque. Itu disantap dengan bawang putih dan paprika, seperti taco pada umumnya.


Nick melanjutkan, ia tak merasakan perubahan apapun usai makan plasenta. Tidak seperti para wanita yang dikabarkan mengalami perubahan suasana hati setelah menyantapnya.


Makan plasenta kini bukan hal aneh. Masyarakat menyebutnya placentophagy. Itu dijadikan solusi untuk meningkatkan ASI dan menangani depresi pasca melahirkan yang biasa melanda.


Jika merasa jijik menyantap plasenta secara langsung, sudah ada alternatif modern. Plasenta bisa diolah dan dikapsulkan. Bahkan, itu bisa dikonsumsi bertahun-tahun kemudian.


Perusahaan medis menerangkan, plasenta mengandung nutrisi dan hormon penting yang dapat mengurangi stres sekaligus meningkatkan hubungan emosional ibu dan anak.


Namun para ahli menuturkan, belum ada bukti bahwa mengonsumsi plasenta bermanfaat bagi kesehatan. Namun, juga tak ada bukti itu menyebabkan infeksi. Yang jelas tak baik, adalah mengonsumsi plasenta orang lain. Sebab, ada risiko penyakit yang ditimbulkan. (umi)