Berburu Hidangan Laut Lezat di Jakarta




Hidangan kepiting yang disajikan di restoran Jun Njan. (Jun Njan)




Hidangan kepiting yang disajikan di restoran Jun Njan. (Jun Njan)



VIVAlife - Seafood atau hidangan laut selalu menjadi makanan favorit di Jakarta. Jika dahulu tradisi paling populer menyantap seafood segar adalah mengunjungi pasar ikan di Muara Angke malam-malam, memilih langsung ikan-ikan segar, lalu memasak dan menyantap di salah satu restoran terdekat, kini tradisi menyantap seafood berbeda lagi.


Menyantap lobster atau kepiting tidak harus berbecek-becek atau menunggu sampai malam hari. Seafood yang disajikan pun tetap segar.


Tempat makannya pun kini cantik dan kebanyakan berada di tengah kota. Mudah dicapai. Beberapa tempat pun kini menjadi tempat trendi di mana semua orang berlomba-lomba untuk mencoba.


Cut The Crab


Bagi yang ingin menikmati seafood sekaligus juga melakukan petualangan kuliner wajib mengunjungi tongkrongan seafood yang paling ngehit sekarang ini. Berlokasi di Jalan Cikajang 32, Kebayoran Baru, Cut The Crab menyajikan cara menyantap makanan yang unik.


Seperti namanya, penyajian makanan yang dipesan langsung “digelar” di meja tanpa basa-basi alias tanpa piring (hanya kertas cokelat layaknya kertas nasi bungkus) dan marilah menghajar kepiting atau udang pesanan cukup dengan tangan saja.


Ada berbagai makanan laut yang bisa dicoba seperti udang karang, kerang hijau, dan berbagai ikan laut. Tetapi, sesuai dengan namanya, kepiting adalah andalan restoran ini.


Untuk bersantap siang, ada empat macam paket makan siang dengan harga Rp75 ribu (belum dengan pajak dan servis). Tetapi jika ingin menyantap makanan laut ini dengan puas, bisa memilih menu ala carte yang tentunya harganya lebih mahal (sekitar Rp150 ribuan).


Sebelum mengunjungi Cut The Crab, jangan lupa perhatikan jam buka restoran ini karena restoran ini hanya buka di jam makan siang (11.30–14.00 WIB) dan makan malam (17.30–22.00 WIB).


The Holy Crab


Dikenal sebagai restoran makanan laut bergaya Louisiana yang pertama di Jakarta, The Holy Crab adalah restoran pertama yang memperkenalkan gaya menyantap seafood tanpa menggunakan piring dan sendok garpu.


Menyantap potongan-potongan besar kepiting dengan bumbu bawang putih atau pedas menggunakan palu sebagai ganti sendok dan garpu menjadi kenikmatan sendiri. Disediakan juga celemek kertas yang digunakan agar baju tidak kotor akibat cipratan saus atau menghisap potongan kepiting atau makanan laut lainnya.


Restoran yang terletak di Gunawarman No. 55 ini buka mulai jam lima sore hingga 10 malam setiap hari kerja dan buka lebih awal dari jam 12 siang setiap akhir pekan. Berbagai makanan laut seperti udang, lobster, ikan, kerang hijau sampai andalan mereka kepiting bisa dipilih.


Beberapa menu tidak memiliki harga pasti karena tergantung pada ketersediaan pasokan atau tergantung musim. Yang pasti, salah satu yang harus dicoba tentunya Snow Crab Legs, Dungeness Crab, atau Lobster yang dibumbu ala Louisiana yang menggunakan campuran saus barbeque dan Cayenne pepper. Sedap!


Untuk bersantap berdua, persiapkanlah dana sekitar Rp500 ribu agar bisa mencoba menu-menu andalan mereka yang memang tidaklah murah dan untuk saat ini belum biasa menggunakan kartu kredit sebagai alat pembayarannya.


Lobbie


Sesuai dengan namanya, menu utama restoran ini tentu saja Lobster. Dengan desain interior berwarna putih dan polos tanpa ornamen yang menjelimet, Lobbie pas buat yang ingin merasakan masakan laut kategori “mahal” dengan harga terjangkau dan tak perlu mampir ke restoran mewah atau hotel berbintang.


Yang membedakan Lobbie dengan restoran makanan laut atau seafood yang kini sedang ngetren adalah --selain mengutamakan Lobster-- sambalnya. Restoran ini mengangkat sambal matah Bali yang rasa eksotisnya terasa pas di lidah saat dipadu dengan lobster atau makanan laut lainnya.


Rata-rata makanan laut yang dijual di Lobbie harganya berkisar Rp95 ribu belum dengan pajak. Ada juga tawaran paket-paket untuk bersantap siap seperti mix platter yang bisa dinikmati dengan harga Rp140 ribu.


Jika ingin menikmati lobster dengan harga yang lebih murah, datanglah ke Lobbie setiap Senin dan Selasa karena beberapa paket makanan dijual dengan sistem beli 1 mendapat 1 porsi gratis lagi. Jadi dengan harga Rp150 ribuan, berdua sudah bisa menyantap paket ekonomis lobster, udang galah, dan calamari.


Jun Njan


Jun Njan adalah restoran makanan laut tradisional Tiongkok yang memiliki banyak cabang di seluruh Jakarta. Pertama kali dibuka di Tanjung Priok pada 1956, Jun Njan yang berarti “Selalu Ingat Asal Muasal” ini kemudian pindah ke daerah Batu Ceper dan buka di lokasi itu terus hingga kini.


Hal yang menyenangkan bersantap di Jun Njan adalah restoran yang selalu menampilkan suasana rumah di pecinan lama. Pilihan hidangan utamanya restoran ini tidak hanya makanan laut, tetapi juga daging lainnya. Tetapi, sebagai restoran yang memulai di daerah dekat laut, tak pelak olahan makanan laut mereka selalu menjadi favorit pengunjung.


Menu kepiting andalan mereka adalah kepiting rebus Jun Njan, kepiting saos padang dan kepiting saos tiram. Harga per porsinya juga tergantung harga kepiting di pasaran. Begitu juga jika ingin bersantap lobster. Untuk menu lobster, jangan lupa mencoba lobster saus khas Jun Njan dan lobster salad ala Jun Njan.


Jun Njan kini bisa ditemui di Grand Indonesia, Ruko Gudang Lengkong, Batu Ceper, Kebayoran Lama, Pluit, Mall of Indonesia (MOI), dan Kelapa Gading.



Bandar Djakarta


Bandar Djakarta paling populer terletak di kawasan wisata Pantai Impian Jaya Ancol, tepatnya di area Pintu Timur. Selain di Ancol, ada lagi beberapa lokasi resto Bandar Djakarta seperti di Alam Sutra, Seafood City Pluit, dan yang baru buka di Surabaya.


Berlokasi di tepi laut teluk Jakarta, restoran ini akan memberi semua kenyamanan dan suasana yang menyenangkan termasuk rekreasi sambil menikmati hidangan laut.


Restoran besar yang terletak di Ancol ini menyediakan aneka olahan seafood segar dengan konsep "Pasar Ikan". Jika Bandar Djakarta Ancol dan Seafood City Pluit berkonsep pinggir laut, maka cabang Alam Sutera dan Surabaya menerapkan konsep taman.


Untuk menu kepiting andalan, silakan coba kepiting tarakan jantan saus Padang. Sementara itu, untuk lobster dan udang, lobster mayonaise dan udang galah super saus teluk adalah andalan Bandar Djakarta. Jika ingin mencoba makanan laut lainnya, bisa mencoba cumi teppanyaki atau ikan bawal Jepang Saus Bandar.


Rasane


Rasane Seafood dan Ikan Bakar berdiri sejak Agustus 2002 di sebuah ruko kecil di Taman Ratu, Jakarta Barat. Kepiting Rasane merupakan kepiting yang berasal dari perairan Timur Indonesia seperti Kalimantan dan Papua demi menjaga kualitas dan cita rasa masakan.


Tersedia dalam berbagai jenis kepiting seperti kepiting jantan biasa, kepiting jantan super, kepiting jantan jumbo, kepiting telur biasa, kepiting telur super, kepiting telur jumbo, dan kepiting soka.


Konsep yang diusung adalah restoran seafood dengan cita rasa khas Indonesia, selalu menyajikan seafood yang paling segar bahkan hidup, ruangan yang selalu bersih dan nyaman, layanan cepat dan ramah dengan suasana santai, hangat dan memenuhi kebutuhan gaya hidup masyarakat kota besar Indonesia.


Saat ini Rasane telah mempunyai 8 cabang yaitu Rasane Puri Indah, Greenville, Citra Garden 6, Citra Garden 1, Kelapa Gading, Ancol, Tebet, dan Alam Sutera.


Abraresto.com adalah situs yang mengumpulkan, mengorganisasi, sekaligus meresensi berbagai restoran yang bermanfaat bagi pengguna situs untuk menemukan tempat yang cocok.


Selain itu, manfaat lain adalah dapat melihat di mana teman pengguna bersantap dan mengetahui apa pendapat teman mengenai pengalaman bersantap di restoran tersebut. Abraresto.com dimiliki dan dioperasikan oleh perusahaan yang berpusat di Singapura, Abratable Pte. Ltd, yang juga mengoperasikan abratable.com di Singapura, platform reservasi restoran. (art)


Laporan: Syanne Susita | AbraResto