Faktor Penting Penyembuhan Pasien Kanker Payudara: Kekuatan Mental




Berkomunikasi dengan sesama penderita kanker payudara juga menjadi motivasi yang baik. (iStock)




Berkomunikasi dengan sesama penderita kanker payudara juga menjadi motivasi yang baik. (iStock)



VIVAlife - Kanker payudara masih jadi momok yang menakutkan bagi wanita. Di Indonesia, sekitar 20 ribu kasus baru berdatangan setiap tahunnya. Baik remaja maupun wanita lanjut usia menjadi korbannya.

Penyakit ini begitu mematikan, khususnya di negara berkembang yang masih minim pengetahuan untuk mendeteksinya. Kemudian, ketika penderita terlambat menyadari dan telah menyentuh stadium lanjut, pembedahan dan kemoterapi yang bertubi-tubi harus diterima. Tapi semua itu tak akan berhasil jika tak didukung satu faktor yang tak kalah penting: kekuatan mental.


Kepala Instansi Dini dan Onkologi Sosial Rumah Sakit Kanker Dharmais, Walta Gautama mengatakan, kepulihan pasien tidak bisa lepas dari semangat yang dimilikinya, juga motivasi dari pasangan.


"Pertama, pasien harus bisa menerima dirinya sendiri, menerima kalau kondisi tubuhnya akan berubah. Setelah itu, pasangannya juga harus menerima," kata Walta Gautama pada acara Sadari: Cegah Kematian Akibat Kanker Payudara yang diselenggarakan Yayasan Kanker Indonesia, di Jakarta, Kamis, 3 April 2014.


Tak hanya pasangan, lingkungan keluarga dan masyarakat pun berperan. Seseorang yang mengidap kanker akan merasa terhukum di kehidupan sosialnya. Ketika sedang berjalan di tengah keramaian, ia akan merasa bahwa setiap orang yang ia temui tahu bahwa tubuhnya sedang menderita kanker payudara.


"Pasien harus berpikir positif, harus terus 'sabar' walau pun sudah bosan dengan kata itu," ucap Walta Gautama.


Berkomunikasi dengan sesama penderita kanker payudara juga menjadi motivasi yang baik. Mereka akan memberikan informasi, semangat hingga menemani pemeriksaan dan kemoterapi sekalipun. (sj)