Waspada, HPV Merajalela di Amerika




Virus HPV bisa ditanggulangi dengan vaksinasi (ilustrasi). (iStock)




Virus HPV bisa ditanggulangi dengan vaksinasi (ilustrasi). (iStock)



VIVAlife - Sebuah studi mengungkap fakta mengejutkan soal kesehatan masyarakat Amerika. Disebutkan, 69 persen penduduk negara adidaya itu terjangkit Human Papillomavirus (HPV).

Kesimpulan didapat setelah peneliti dari Langone Medical Center milik New York University menganalisis DNA dari sampel jaringan milik 100 wanita dan pria. Setidaknya virus itu menjangkiti satu organ tubuh.


Dari 148 jenis HPV yang diketahui, peneliti menemukan 109 di antaranya. Mengutip Fox News, bagian tubuh yang paling banyak terserang HPV adalah kulit. Sebanyak 61 persen peserta mengalaminya.


Di bawah itu, diderita 41 persen peserta, adalah infeksi di bagian genital wanita. HPV juga membuat 30 persen peserta mengalami infeksi mulut. Sedang 17 persen peserta mengalami kanker usus akibat HPV.


Namun, HPV yang ditemukan pada 69 persen peserta penelitian cenderung tidak berbahaya. Buktinya, peserta tidak menunjukkan gejala sakit. Hanya 4 persen dari mereka yang terinfeksi cukup parah.


HPV yang dimaksud adalah jenis HPV-16 dan HPV-18. Itu merupakan dua jenis HPV yang mengakibatkan kanker mulut rahim.


Atas fakta itu, Dr. Zhiheng Pei, seorang patolog yang ikut dalam penelitian menuturkan, pihaknya tak ingin membuat masyarakat khawatir. Sebab, HPV ternyata ada yang bermanfaat bagi tubuh.


“Contohnya, ada jenis HPV yang baik bisa menstimulasi sistem imun tubuh. Itu membuat tubuh lebih bisa memerangi bahaya HPV lain yang menyebabkan kanker,” kata Pei, seperti dikutip dari Fox News.


Seperti diketahui, HPV merupakan virus dengan beragam jenis. Virus itu bisa menghinggapi sebagian organ tubuh. Beberapa bisa menghilang dengan sendiri, tapi sebagian lain membahayakan tubuh.


Centers for Disease Control and Prevention mencatat, salah satu dampak buruk HPV adalah kanker. Namun Pei menjelaskan, masih butuh penelitian lebih lanjut bagaimana jenis HPV baik bisa berinteraksi dengan virus serupa hingga akhirnya menyebabkan kanker. (ren)