Ilustrasi selingkuh. (iStock)
VIVAlife - Perselingkuhan merupakan kendala terbesar dalam asmara. Masalah yang satu itu bisa memicu konflik bahkan sampai merusak hubungan. Jelas saja, akan ada yang sakit hati ketika cinta dikhianati.
Lazimnya, pasangan yang tak terima diselingkuhi memilih mengakhiri status ketimbang bertahan. Namun, jika pasangan mampu menuntaskannya tanpa ada kata putus, hubungan akan semakin kuat.
Itu dibuktikan oleh penelitian University of Missouri, Amerika Serikat.
Menurut Huffington Post, penelitian dilakukan terhadap 587 peserta. Sebanyak 86 persen dari peserta merupakan wanita yang sudah menikah dan pernah diselingkuhi pasangan.
Melalui kuesioner, peneliti mengkaji konteks perselingkuhan, waktu, tingkat trauma, komitmen hubungan, kepuasan hubungan, dan tahap pengampunan. Seluruh faktor itu dianalisis.
Peran Terbesar
Dari kuesioner itu terlihat pengampunan memainkan peran terbesar dalam mengatasi rasa sakit akibat diselingkuhi. Pengampunan lebih penting dari faktor apapun, termasuk waktu, komitmen, dan kepuasan hubungan.
“Mereka yang lebih mampu memaafkan pasangan, juga mengalami pertumbuhan hubungan lebih baik,” kata seorang peneliti.
Menghadapi perselingkuhan memang butuh kesabaran dan ketabahan. Pilihan ada di tangan pasangan: putus, bercerai, atau bertahan. Namun untuk mengubah sikap pasangan, pilihlah yang terakhir.
Memaafkan pasangan dengan tulus, meski ia telah berselingkuh, mampu memelihara hubungan. Bahkan hubungan jadi semakin kuat, mencapai jenjang yang disebut post-traumatic growth (PTG).
PTG didefinisikan sebagai hasil perjuangan intrapersonal untuk menemukan manfaat dan makna hidup setelah pengalaman traumatis. (ren)