Konsumsi Minuman Berprotein Saat Melahirkan, Amankah?




Minuman berprotein atau protein shakes aman dikonsumsi saat melahirkan. (iStockphoto)




Minuman berprotein atau protein shakes aman dikonsumsi saat melahirkan. (iStockphoto)



VIVAlife - Menginjak masa persalinan, wanita dijerat banyak sekali pantangan. Terutama menyangkut pola makan. Wanita hanya disarankan minum air putih dan es batu saat persalinan.


Namun, peneliti menilai bahwa persalinan adalah suatu proses yang menuntut kekuatan fisik. Wanita butuh asupan gizi lebih untuk memulihkan kesehatannya. Air putih dan es batu dinilai tidak cukup memenuhi itu.


Memberi kabar baik untuk kaum ibu, penelitian terbaru menyebutkan bahwa minuman berprotein atau protein shakes aman dikonsumsi saat melahirkan.


"Persalinan adalah kegiatan aerobik, itu sangat berat, dan beberapa ibu bisa menjalani proses persalinan hingga 18 jam, sehingga membatasi mereka untuk hanya mengonsumsi es dan air tidak wajar," kata Ketua Departemen Anestesiologi di West Virginia University School of Medicine, Manuel C. Vallejo, seperti dilansir laman Foxnews.


Vallejo mengumpulkan 150 ibu hamil untuk diteliti. Ia ingin melihat apakah minuman berprotein dapat mengurangi rasa mual dan muntah, yang merupakan efek samping umum saat melahirkan. Penelitian sebelumnya telah membuktikan bahwa minuman berprotein dapat mengurangi rasa mual dan muntah pada pasien kemoterapi.


Setengah dari peserta diberi es batu dan air putih saat bersalin. Sementara itu, separuh lainnya diberi es batu, air putih, dan minuman berprotein sebesar 325 ml dan160 kalori. Minuman juga mengandung 30 gram protein, 1 gram gula, delapan asam amino, 24 vitamin dan mineral.


Secara keseluruhan, wanita yang mengonsumsi minuman berprotein memiliki kepuasan lebih tinggi, dibanding wanita yang hanya meminum air putih dan es batu. Meski demikian minuman berprotein tidak secara signifikan mengurangi rasa mual.


Lebih lanjut, Vallejo menyarankan bahwa untuk mengonsumsi minuman berprotein ini, para ibu harus berkomunikasi dengan dokter terlebih dahulu. (eh)