Kenali Gejala Rabies pada Manusia




Penderita rabies harus diberi serum dan vaksin. (telegraph.co.uk)




Penderita rabies harus diberi serum dan vaksin. (telegraph.co.uk)



VIVAlife - Pemerintah pernah membasmi anjing liar di Bali karena bahaya rabies. Terang saja, penyakit itu memang bisa menular ke manusia. Bisa melalui gigitan, cakaran, maupun jilatan (jika air liur masuk pada luka) dari hewan-hewan yang terinfeksi rabies.


Sebanyak 98 persen kasus rabies pada manusia ditularkan oleh anjing. Sisanya disebabkan kucing dan kera. Jika tak segera ditangani, rabies bisa menyebabkan kematian. Itu karena kecenderungan mengabaikan kondisi tubuh usai digigit atau dicakar hewan rabies.


Lagipula, tak banyak yang tahu gejala rabies pada manusia. Menurut dr Andi Muhadir, Direktur Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang (P2PB) dari Kementerian Kesehatan, gejala rabies pada manusia terbagi atas empat stadium: prodormal, sensoris, eksitasi, dan paralisis.


Stadium Prodormal (permulaan)


Pada tahap ini, tak ada gejala khusus penyakit rabies. Banyak yang menganggapnya sebagai infeksi virus biasa. Tanda-tandanya: lemah dan lesu, nafsu makan berkurang, demam, sulit tidur, mual dan muntah, sakit kepala berat, dan nyeri tenggorokan.


Stadium Sensoris (rangsangan)


“Di tahap ini, stadium sudah menyerang atau memberikan reaksi berlebih terhadap rangsangan sensorik,” kata Andi. Gejalanya berupa nyeri, timbulnya rasa panas dan kesemutan pada luka gigitan atau cakaran, serta meningkatnya perasaan cemas.


Stadium Eksitasi (gila)


Gejala perubahan fisik mulai terlihat. Seseorang yang terinfeksi rabies di tahap ini mulai berteriak, berlari, dan melompat-lompat. Ia juga menjambak rambut, takut air, cahaya, serta suara, berliur berlebihan, dan keluarnya cairan tubuh seperti air mata.


Stadium Paralisis (lumpuh)


Jika sudah parah, rabies bisa menyebabkan kelumpuhan. Ciri-cirinya: mulut menganga, dan lumpuh dari kaki hingga otot pernafasan sehingga sulit bernafas. Dalam empat sampai enam hari setelah gejala pertama muncul, seorang penderita bisa meninggal.


Pengobatan


Setelah mengetahui gejala-gejala rabies, seorang penderita harus langsung menangani sakitnya. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah membersihkan luka dengan air bersih mengalir selama 15 menit. Tambahkan pula sabun atau deterjen. Lalu, bersihkan dengan antiseptik.


Selanjutnya, disarankan mendatangi pusat pelayanan kesehatan terdekat untuk segera mendapat pengobatan medis. Di sana, penderita akan diberi serum anti rabies dan vaksin berkala.


“Ketika terinfeksi rabies, umumnya manusia akan disuntik serum dan vaksin sebanyak tiga kali setelah digigit dan dicakar,” ujar Andi. (umi)