Ini Jalan Paling Berpolusi di Dunia




Ilustrasi kepadatan di jalanan London. ( REUTERS/Luke MacGregor )




Ilustrasi kepadatan di jalanan London. ( REUTERS/Luke MacGregor )



VIVAlife - Jika Anda menganggap Jakarta benar-benar dibekap polusi, coba tengok Oxford Street di London. Peneliti menemukan, udara di jalanan itu merupakan yang paling tercemar di dunia.


Berbelanja di butik-butik yang berjajar sepanjang jalan tidak hanya membuat kantong Anda jebol, tetapi unsur kimia di udaranya juga rentan asma, batuk, pilek, flu, bronkitis, sampai serangan jantung.


David Carslaw dari King College London menemukan, Oxford Street memiliki tingkat nitrogen dioksida (NO2) tertinggi di dunia. Unsur itu dihasilkan asap kendaraan bermotor yang padat di sana.


Carslaw mencatat, puncak NO2 di udara Oxford Street mencapai 463 mikogram per meter kubik. Itu sekitar tiga kali lebih tinggi dibanding jumlah rata-rata polutan di dunia tahun ini.


“Sepengetahuan saya, itu level tertinggi di dunia, dari segi per jam dan rata-rata per tahun. Konsentrasi NO2 di Oxford Street bahkan tertinggi sepanjang sejarah polusi udara,” katanya pada Daily Mail.


Rata-rata per harinya, udara di sana mengandung 135 miligram NO2 per meter kubik. Itu tiga kali lebih tinggi dari batas keselamatan di Uni Eropa. Bahkan, batas itu dilewati sebanyak 1500 kali setahun.


Delhi dan Mumbai saja, kata Carslaw, polusi udaranya tidak setinggi itu. Dua kota yang cukup padat dan ramai kendaraan bermotor itu tingkat polusinya 62 mikogram NO2 per meter kubik.


2012 lalu, lokasi yang dianggap paling tercemar adalah Grosvenor Place di dekat Istana Buckingham. Gas beracunnya rata-rata 152 mikogram per meter kubik di udara.


Udara Marble Arch mengandung 150 mikogram NO2 per meter kubik, sedang Trafalgar Square memiliki 138 mikogram NO2 per meter kubik.


Angka itu amat mengkhawatirkan. Hampir 30 ribu orang meninggal setiap tahunnya karena masalah pernapasan, yang disebabkan NO2. Tak heran, banyak yang berteriak soal polusi udara.


Di London, itu jadi isu khusus. Masyarakat protes, meminta walikota menangani masalah itu. Mereka berharap pemerintah bisa mengatur soal kepemilikan mobil tua, bahan bakar, industri, dan sebagainya. (asp)