Studi: Obesitas di Indonesia Masuk 10 Besar Dunia




Penderita obesitas di dunia kini mencapai 2,1 miliar orang (ilustrasi). (REUTERS)




Penderita obesitas di dunia kini mencapai 2,1 miliar orang (ilustrasi). (REUTERS)



VIVAlife - Obesitas menjadi ancaman baru bagi dunia. Kantor berita Reuters melaporkan, hampir 30 persen orang di dunia menderita obesitas. Dalam angka, jumlahnya mencapai 2,1 miliar penduduk.

Angka ini meningkat dari studi sebelumnya di tahun 1980. Menurut penelitian selama 33 tahun, obesitas melonjak 28 persen pada dewasa dan 47 persen pada anak.


Yang menarik, penelitian dari University of Washington’s Institute for Health Metrics and Evaluation di Seattle menyebutkan, kebanyakan penderita obesitas--terutama wanita--berada di negara berkembang.


Marie Ng, profesor kesehatan global yang terlibat dalam penelitian menjelaskan, dua per tiga penderita obesitas ada di negara berkembang. Paling banyak, terdapat di Timur Tengah dan Afrika Utara.


“Lebih dari 58 persen pria dewasa dan 65 persen wanita dewasa kelebihan berat badan,” katanya. Beberapa negara yang obesitasnya meningkat: Bahrain, Mesir, Arab Saudi, Oman, dan Kuwait.


Namun berdasarkan peringkat, penderita obesitas terbanyak masih berada di Amerika Serikat. Sekitar 13 persen dari populasi total penduduknya mengalami kelebihan berat badan.


Berdasarkan penelitian, berikut 10 negara yang penduduknya obesitas, berdasarkan peringkat: Amerika Serikat, Tiongkok, India, Rusia, Brasil, Meksiko, Mesir, Jerman, Pakistan, dan Indonesia.


Fakta bahwa Indonesia menduduki peringkat 10, menarik dibahas. Menurut data tahun 2006 di DKI Jakarta saja, proporsi penduduk obesitas sudah mencengangkan. Kini, jumlahnya pasti meningkat.


Studi yang dilakukan Dyah Purnamasari Sulistianingsih dari Divisi Metabolik Endokrinologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) menyebut, 67 persen warga Jakarta menderita obesitas. Sebanyak 95 persen lingkar perut wanita di Ibu Kota melebihi normal.


Kenyataan itu mendukung penelitian terbaru yang dipublikasikan di jurnal Lancet, bahwa obesitas di negara berkembang lebih banyak diderita wanita. Sedang di negara maju, lebih banyak pria.


Yang perlu dikhawatirkan, tingkat obesitas pada anak muda juga melonjak tajam. Kenaikan obesitas pada anak di dunia, hampir mencapai 50 persen. Dan tak ada negara yang mampu mengatasinya.


Hingga kini, obesitas masih dianggap masalah sepele. Itu merupakan konsekuensi dari maraknya junk food di dunia. Makin banyak makanan tinggi kalori, lemak, gula, garam, yang dijual praktis dan murah.


Padahal, dampaknya fatal. Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, komplikasi penyakit yang diakibatkan obesitas membunuh sekitar 3,4 juta orang dewasa tiap tahunnya.


“Kita harus waspada. Obesitas bukan masalah kosmetik. Itu merupakan faktor utama morbiditas dan mortalitas,” kata profesor kesehatan lain, Ali Mokdad yang juga terlibat dalam penelitian. (ita)