Peralatan Dapur Ini Jadi Tempat Bakteri Sembunyi




Peralatan dapur bisa mengandung zat atau bakteri berbahaya (ilustrasi). (iStockphoto)




Peralatan dapur bisa mengandung zat atau bakteri berbahaya (ilustrasi). (iStockphoto)



VIVAlife - Toilet bukan satu-satunya sarang kuman di rumah Anda. Bakteri-bakteri jahat berbahaya juga bersembunyi di antara peralatan dapur yang selama ini Anda gunakan untuk memasak.


Bahan kimia beracun yang terkandung dalam peralatan dapur dapat menyatu dalam makanan yang disajikan. Jika kemudian itu dimakan, zat berbahaya berpotensi merusak kesehatan tubuh.


Mengutip Fox News, berikut peralatan dapur yang mungkin berbahaya, dan pilihan alternatifnya.


Teflon


Teflon menjadi favorit karena mudah dibersihkan. Padahal, lapisan antilengketnya mengandung zat beracun. Unsur itu bahkan disebut sebagai salah satu bahan karsogenik penyebab kanker, kolesterol tinggi, penyakit tiroid, sampai infertilitas.


Alternatif: wajan atau lanci tradisional yang terbuat dari besi atau stainless steel. Peralatan memasak dari besi hanya akan melarutkan zat mineral ke makanan, dan itu tidak berbahaya. Sedang stainless steel, dikenal sebagai produk paling aman.



Wadah plastik


Menyimpan makanan dalam wadah-wadah plastik juga sebenarnya berbahaya. Kandungan bisphenol A, Polyvinyl Chloride, dan phthalates-nya juga akan larut ke dalam makanan. Itu menyebabkan kanker dan penyakit jantung. Plastik juga lebih susah dicuci.


Alternatif: kontainer kaca. Selain tidak melarutkan bahan kimia, wadah kaca juga cenderung aman dan tahan panas. Wadah itu juga lebih mampu menjaga kesegaran makanan.


Talenan


Membeli talenan plastik di pasar atau supermarket bukan pilihan bijak. Harga mungkin lebih murah dan beratnya lebih ringan. Tapi plastik mengandung bahan berbahaya. Selain itu, bekas sayatan pisau pada talenan plastik berpotensi jadi tempat berkembangnya bakteri.


Alternatif: talenan kayu atau bambu. Bakteri e-colli dan salmonella lebih bisa berkembang di talenan plastik daripada kayu. Bambu dan kayu punya sifat antibakteri alami. Meski bakteri bisa sembunyi di bekas sayatan, mereka akan mati saat semakin masuk ke dalam kayu.