Pernikahan Kedua, Kehidupan Diklaim Lebih Bahagia




Ilustrasi pernikahan. (postgradproblems.com)




Ilustrasi pernikahan. (postgradproblems.com)



VIVAlife - Satu hal penting yang harus dicamkan saat terpuruk: kegagalan tidak bersifat permanen. Pernah tersandung di pernikahan pertama, bukan berarti tak ada masa depan soal asmara.

Jangan takut memulai hubungan lagi. Pernikahan kedua justru biasanya lebih berjalan mulus dan berakhir bahagia. Mengutip Times of India, dalam pernikahan kedua orang lebih dewasa dan bijaksana.


Tutur kata secara verbal lebih baik, dan lebih tahu apa yang diinginkan dalam kehidupan. Mengurus anak pun jadi lebih hati-hati dan perhatian. Itu takkan lagi menjadi masalah dalam rumah tangga.


Pasangan jadi lebih mengerti anak, bahkan waktu yang dihabiskan pada akhir pekan untuk bersama keluarga pun lebih banyak. Tidak seperti biasanya yang rencana akhir pekan sekadar wacana.


Soal hubungan dengan pasangan, juga lebih baik. Adu argumen mampu diminimalisasi, sehingga permainan tangan dan kontak fisik tidak terjadi. Masing-masing lebih menghormati sudut pandang lain.


Secara emosional, pasangan pun akan lebih dekat. Masing-masing berusaha membangun ikatan yang lebih dari sebelumnya. Jika itu sudah terjadi, pasangan akan terus memberi yang terbaik.


Mengapa begitu? Pasangan yang pernah gagal menikah, biasanya mencari kesempatan membenahi kesalahan di masa lalu. Mereka belajar dari kesalahan, dan diterapkan pada hubungan berikutnya.


Alhasil, sikap yang dihasilkan pun lebih matang. (art)