Waspadai Faktor Pemicu Penyakit Ginjal Kronis




Ginjal berfungsi sebagai pembersih darah di dalam tubuh sekaligus membuang racun. (iStock)




Ginjal berfungsi sebagai pembersih darah di dalam tubuh sekaligus membuang racun. (iStock)



VIVAlife – Ukurannya memang kecil, namun ginjal merupakan salah satu organ tubuh yang penting. Ginjal berfungsi sebagai pembersih darah di dalam tubuh. Organ ini menyaring darah yang baik untuk disalurkan ke bagian lain sekaligus membuang racun.

Jika fungsi ini tidak berjalan dengan baik maka penyakit mudah masuk dan segala virus bahkan bakteri yang ada dalam darah tersalurkan di dalam tubuh.


Tak hanya itu, ginjal juga berfungsi menjaga keseimbangan volume dan komposisi cairan tubuh, mengatur keseimbangan asam-basa, konsentrasi elektrolik, pengaturan tekanan darah, dan memproduksi vitamin D aktif yang membantu mempertahankan tulang yang sehat.


Fungsi ginjal yang tak kalah penting adalah dalam menjaga keseimbangan sirkulasi darah dalam tubuh. Ginjal mengatur tekanan darah dan memproduksi sel darah merah. Setiap hari ginjal menyaring 180 liter darah sebanyak 50 kali. Jika kesehatan ginjal seseorang tidak dijaga, maka seseorang bisa mengalami gagal ginjal kronik.


"Penyakit ginjal kronik itu kondisi di mana terjadinya penurunan fungsi ginjal secara perlahan dalam rentang waktu lebih dari 3 bulan karena adanya kerusakan ginjal yang disebabkan oleh abnormalitas struktural atau fungsional," ucap dr Dharmeizar, Sp.PD-KGH Ketua Perhimpunan Nefrologi Indonesia (Pernefri) dalam acara "Peringatan Hari Ginjal Sedunia 2014: Penyakit Ginjal Kronik dan Penuaan" di Pearl Restoran, Hotel JW Marriot, Kamis, 13 Maret 2014.


Menurut dr. Dharmeizar, terdapat lima tahap penyakit ginjal, dengan level 5 sebagai yang terparah. "Kalau stage 5 itu sudah gagal ginjal terminal dan harus melakukan terapi pengganti ginjal," ujarnya


Ia juga mengatakan bahwa faktor-faktor risiko penyakit ginjal kronik bisa bermacam-macam mulai dari faktor usia hingga menderita penyakit lain yang mampu memicu timbulnya penyakit ginjal kronik seperti diabetes dan hipertensi. Berikut ini adalah beberapa faktor riskonya yang patut Anda waspadai.


Usia

"Seiring bertambahnya usia, fungsi ginjal akan menurun secara perlahan. Biasanya setelah menginjak usia 30 hingga 40 tahun," jelasnya. Itulah sebabnya, orang yang sudah berusia 30 tahun ke atas wajib memeriksakan fungsi ginjalnya secara keseluruhan.


Menderita penyakit pemicu

Penderita diabetes, hipertensi, gagal ginjal, obesitas, infeksi saluran kemih dan kolesterol tinggi adalah mereka yang memiliki risiko menderita penyakit ginjal kronik lebih tinggi.


Gaya hidup buruk

Buruknya gaya hidup seperti merokok, minum minuman beralkohol juga mampu meningkatkan risiko penyakit ginjal kronik karena ginjal harus terus menerus menyaring racun yang masuk kedalam tubuh.


Berat badan lahir rendah

Menurut beberapa penelitian, bayi yang beratnya kurang dari 2.300 gram saat lahir, berisiko menderita penyakit ginjal kronik saat dewasa.


Pendapatan rendah

Mungkin terlihat kurang signifikan, namun menurut dr. Dharmeizar, mereka yang berpenghasilan rendah lebih rentan mengalami infeksi ginjal karena sering mengkonsumsi makanan yang kualitasnya kurang baik. (eh)