VIDEO: Mengunjungi Negeri Paling Aman Banjir




Negeri Sakura, Jepang, menggunakan terowongan untuk menanggulangi banjir. (REUTERS)




Negeri Sakura, Jepang, menggunakan terowongan untuk menanggulangi banjir. (REUTERS)



VIVAlife - Setiap turun hujan dengan intensitas tinggi, tak hanya di Indonesia, negara manapun juga berpotensi banjir. Namun, jangan sampai banjir menjadi penghalang berkelana. Negara-negara rentan banjir berikut sudah punya jawaban atas masalah genangan air mereka.


Sesuai video Fenomania Hits ANTV , inilah beberapa negara yang paling aman dikunjungi meski dilanda musibah banjir sekalipun. Sebab, mereka punya sistem penanggulangan yang baik. Tak ada salahnya mencontoh solusi negara-negara ini atas banjir.


Belanda


Sekitar 50 persen tanah di Belanda kurang dari satu meter di atas permukaan laut. Tak heran, Negeri Kincir Angin ini sudah sejak lama belajar penanggulangan banjir.


Beberapa cara yang diterapkan: pembuatan daike alias kanal, polder atau kawasan tanah untuk pertahanan banjir, sluice atau pintu air, dan dam alias danau penampungan air. Di antara keempatnya, polder merupakan sistem paling efektif. Ia juga bisa jadi destinasi wisata.


Inggris


Meski banjir melanda, Inggris tetap aman dikunjungi. Padahal, ia cukup rawan. Ancaman yang bersumber Sungai Thames membentang sepanjang 256 kilometer. Karena itulah, pemerintah Inggris membangun tanggul yang dikenal dengan nama Thames Barriers.


Itu merupakan penahan banjir yang dapat digerakkan, dan terbesar kedua setelah yang dimiliki Belanda. Cara kerjanya mirip dam, dengan gerbang bisa dibuka-tutup. Pembangunannya butuh waktu 8 tahun. Kini, tempat itu juga tenar sebagai lokasi wisata menarik.


Jepang


Lain lagi cara menanggulangi banjir yang diterapkan Jepang. Negeri Sakura itu membangun banyak terowongan besar di bawah kota, termasuk pipa air minum, gas, subway, highway, dan sistem drainase. Meski konfigurasinya kompleks, semua terintegrasi dengan baik.


Terowongan sedalam 65 meter dengan lebar 32 meter dan panjang 6,9 kilometer itu menampung kelebihan air saat musim hujan. Sistem itu dibangun 1993-2006, dengan dana Rp34 triliun. Namun, fungsinya bertahan hingga kini. Jadi, tak perlu khawatir banjir jika ke Jepang.


Malaysia


Tak perlu jauh-jauh belajar soal penanggulangan banjir. Teknologi sukses untuk mengendalikan debit air, sudah dimiliki Malaysia. Negeri Jiran itu punya SMART atau Stormwater Management and Road Tunnel. Maklum, negeri itu rentan banjir karena punya 9 anak sungai dan kurang wilayah serapan air.


Uniknya, proyek itu bukan hanya bisa mengendalikan banjir, tetapi juga ampuh mengatasi kemacetan di jalanan kota Kuala Lumpur. SMART punya panjang sekitar 9,7 kilometer, dan memuat penampungan air berkapasitas tiga juta kubik.


Saksikan fakta unik lain dalam program Fenomania Hits ANTV, setiap Senin sampai Jumat pukul 06.25-06.55. (eh)