Terpilih, Putra Putri Batik Nusantara 2013




Putra Putri Batik Nusantara 2013, yang terpilih pada Rabu 2 Oktober 2013 di Kompleks Taman Ismail Marzuki. (VIVAlife/ Tasya Paramitha)




Putra Putri Batik Nusantara 2013, yang terpilih pada Rabu 2 Oktober 2013 di Kompleks Taman Ismail Marzuki. (VIVAlife/ Tasya Paramitha)



VIVAlife - Nama batik sebagai busana khas Indonesia semakin kondang seantero dunia. Siapa tak tahu, negeri ini merupakan tanah kelahiran kain bermotif yang dilukis dengan malam itu. Untuk semakin mengukuhkan budaya batik, dipilihlah anak-anak negeri sebagai Putra dan Putri Batik Nusantara.


Tepat pada Hari Batik Nasional, Rabu 2 Oktober 2013 malam, final pemilihan Putra Putri Batik Nusantara digelar di Teater Besar, Kompleks Taman Ismail Marzuki. Setelah melalui masa karantina selama empat hari, didapat 28 finalis dari berbagai kota dan provinsi di Indonesia.


Muhammad Aulia Nurrahman dari Sidoarjo, Jawa Timur dan Nadia Juliana dari DKI Jakarta terpilih sebagai Putra dan Putri Batik Nusantara 2013. Ayu Diah Pasha, ketua panitia penyelenggara menyebutkan, pemilihan tak hanya ditentukan oleh penampilan fisik.


“Seluruh finalis juga dinilai dari segi psikologi, kemampuan bekerja sama dalam tim, pengetahuan umum, wawasan tentang batik, kemampuan komunikasi, dan keterampilan kesenian serta kemampuan bahasa asing,” ujar Ayu.


Dari audisi sampai final, penilaian dilakukan tim juri yang terdiri atas para ahli di bidangnya. Yakni, psikolog, pakar pariwisata dan industri kreatif, pakar bahasa, pakar tata busana dan etiket, pakar komunikasi, budaya, dan perancang busana.


Ini merupakan kali ketiga penyelenggaraan acara pemilihan Putra dan Putri Batik Nusantara. Acara ini diselenggarakan oleh Ikatan Pencinta Batik Nusantara, didukung berbagai instansi kementerian. Di antaranya, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Pendidikan dan Budaya, serta Kementerian Pemuda dan Olah Raga.


Tujuannya jelas, menumbuhkan rasa cinta dan kebanggaan akan warisan budaya Indonesia, khususnya pada generasi muda.


“Acara ini adalah salah satu cara mempromosikan, memperkenalkan, dan melestarikan batik sebagai warisan budaya Indonesia yang telah diakui dunia,” ujar Ayu. (art)