FOTO: Cantiknya Semburan Tiga Air Mancur Alami




Fly Geyser terjadi akibat pengeboran sumur pada tahun 1916. (allaroundnevada.com)




Fly Geyser terjadi akibat pengeboran sumur pada tahun 1916. (allaroundnevada.com)



VIVAlife - Air mancur biasa kita temukan pada sebuah taman. Desiran suaranya menenangkan hati. Bentuk cantiknya pun memanjakan mata. Namun untuk menghidupinya, dibutuhkan daya listrik sepanjang waktu.

Ternyata di beberapa belahan dunia, air mancur bisa ditemukan menyatu dengan alam. Fenomena alam ini disebut geiser. Tanpa tenaga listrik, air menyembur ke atas melalui proses erupsi. Fenomena tersebut begitu unik, dan dapat ditemukan di tiga tempat ini.


Fly Geyser


Fly Geyser


Nevada, Amerika Serikat, menyuguhkan air mancur alami mengagumkan. Air muncul dari gundukan setinggi 3,5 meter, dan menyemburkan air setinggi 1,5 meter. Air terbang membumbung ke langit, sehingga tempat ini dijuluki 'Fly Geyser' atau 'Geiser Terbang'.


Fly Geyser terjadi akibat pengeboran sumur pada tahun 1916. Sumur berfungsi normal selama beberapa dekade. Namun pada 1960, dinding sumur melemah karena panas geotermal. Dari sinilah mineral mulai menumpuk, hingga akhirnya membentuk sebuah gundukan tinggi. Gundukan berwarna mencolok, merah kecoklatan, hijau dan kuning. Warna-warni tersebut ditimbulkan oleh ganggang termofilik, menghasilkan tampilan yang sangat menarik.


Strokkur Geyser


Strokkur Geyser


Geiser lain dijumpai di belahan bumi Islandia. Erupsi terjadi setiap 4-8 menit dan menyemburkan air setinggi 15-20 meter, bahkan pernah membumbung hingga 40 meter. Strokkur Geyser terbentuk pada tahun 1789, ketika gempa bumi melanda kawasan tersebut. Erupsi sudah terjadi sejak abad ke-19, dan pernah mencapai ketinggian 60 meter pada tahun 1815.


El Tatio Geyser


El Tatio


Menjelajah Pegunungan Andes di Chili, terbentang sebuah lahan luas di mana 80 geiser beraksi. Ini adalah kawasan geiser terluas di dunia, setelah Yellowstone di Amerika Serikat dan Dolina Giezerov di Rusia. Tinggi rata-rata dari geiser tersebut adalah 75 cm.


Waktu yang tepat untuk melihat El Tatio adalah saat matahari terbit. Ketika geiser yang terdiri gumpalan uap air mengembun di udara pagi dingin. Gumpalan uap akan menghilang, menjadikan pagi di El Tatio menjadi hangat. Lahan dilapisi oleh kerak lumpur yang hampir mendidih, sehingga pengunjung harus berhati-hati saat sedang menyaksikan El Tatio. (eh)


Sumber: Huffington Post