Siap Tayang, Persalinan Ekstrem Wanita di Tengah Hutan




Ilustrasi wanita hamil. (iStockphoto)




Ilustrasi wanita hamil. (iStockphoto)



VIVAlife - Sebuah video persalinan menghebohkan YouTube. Diunggah sekitar Februari lalu, penontonnya kini mencapai lebih dari 20 juta orang. Wajar, persalinan itu memang tidak biasa.


Video berdurasi sekitar 22 menit itu menampilkan seorang wanita melahirkan di alam liar. Tanpa busana, ia mendatangi sungai di tengah hutan tropis. Lama ia menunggu perutnya berkontraksi.


Hingga akhirnya, ia melahirkan secara normal di atas selembar matras berwarna hitam. Saat kepala bayi mulai muncul, kamera mengambil fokus. Di akhir, sang wanita pun menggendong bayinya sendiri.


Keluarga yang menjaga di sekelilingnya pun mulai berani mendekat. “Ini punya efek mendalam pada pola pengasuhan saya pada anak-anak,” ungkap wanita itu.


Video itu menginspirasi sebuah rumah produksi di Amerika untuk membuat program acara baru. Nantinya, ada reality show yang menampilkan wanita-wanita dengan persalinan normal di alam liar.


Yang menarik, mereka melakukannya tanpa bantuan dokter. Produsen berharap, acara itu akan menginspirasi wanita-wanita di Amerika yang dewasa ini terlalu tergantung pada rumah sakit.


Tren Berbahaya


Namun, banyak kritik datang untuk rencana itu. Orang-orang menganggap, melahirkan secara normal di alam liar akan menjadi tren yang berbahaya baik bagi ibu maupun bayi. Pers pun tak setuju.


“Apa yang akan terjadi jika pengalaman paling fenomenal bagi seorang ibu akan dilakukan di alam liar dan tanpa bantuan dokter?” demikian pertanyaan pedas yang terlontar, seperti dalam Daily Mail.


Produser acara meyakinkan, pihaknya akan memastikan kru dan paramedis mengawasi secara ketat persalinan itu. Ibu yang dipilih juga bukan yang pertama melahirkan. Dengan begitu, kondisi aman.


“Adanya kami di sini justru membuat mereka lebih aman dibanding melakukannya sendiri,” kata Eli Lehrer, wakil direktur senior untuk acara reality show itu. Jika ada sesuatu, akan langsung diambil tindakan ekstrem.


Namun jawaban itu masih juga menimbulkan kritik. Orang-orang khawatir, akan semakin banyak ibu yang mencoba sendiri di rumah. (ren)