Pertalian Erat Kuliner Betawi dan Belanda




Ilustrasi semur. (iStock)




Ilustrasi semur. (iStock)



VIVAlife - Indonesia memiliki kekayaan kuliner yang luar biasa. Sejarah mencatat, kuliner Indonesia menjadi sumber kenikmatan dunia pada abad ke-15.


Kuliner Indonesia memiliki cita rasa luas yang sangat memungkinkan untuk dijelajahi. Dengan kekayaan pulau dan daerah, membuat masing-masing punya ciri khas dengan jenis hidangan tidak terbatas.


Bumbu-bumbu yang ada di Indonesia pun tidak kalah kayanya. Seperti Minangkabau dengan daun kunyit dan asam kandis, Melayu Riau sengan belacan, Jawa Barat tauco dan terasi, Jawa Tengah dengan gula Jawa, Jawa Timur dengan petis, dan masih banyak lagi.


Berbagai jenis makanan dengan segala tradisi di Tanah Air ternyata tidak terlepas dari zaman penjajahan Belanda. Seperti makanan khas Betawi saat Lebaran, semur. Untuk diketahui, semur Indonesia terinspirasi dari salah satu hidangan Belanda, yakni dutch stew.


"Itu kan bisa kita lihat ada persaudaraan di makanan Lebaran melalui kuliner itu. Tidak terjadi konflik seperti dalam politik hubungan sosial," ujar seorang budayawan Betawi, JJ Rizal, di Jakarta, Senin, 23 Juni 2014.


Semur makanan khas orang Betawi saat Lebaran diambil dari bahasa Belanda, "smoor" yang berarti mengolah daging dan mengawetkan makanan. Kemudian ditambahkan kecap untuk memberikan rasa.


Budaya Belanda yang masuk dalam Betawi lainnya adalah kebiasaan minum wine. Di Betawi, ditampilkan dengan bir pletok.


"Bir pletok justru bukannya bikin mabuk, tapi hangat sebenarnya kan itu wedang jamu," kata JJ. (art)