Demi Jadi Manusia Meriam, Pria Ini Tinggalkan Uang Miliaran




Gary Stocker, pengacara kaya yang memilih jadi manusia meriam (SWNS)




Gary Stocker, pengacara kaya yang memilih jadi manusia meriam (SWNS)



VIVAlife – Mimpi memang harus diperjuangkan. Tidak peduli jika jalan hidup mengarahkan ke jalan yang berbeda. Hal itulah yang terjadi pada Gary Stocker, 30.


Pria lulusan universitas terkenal Osford tersebut, rela meninggalkan kekayaan dan gaji jutaan dolar hanya demi mengejar cita-citanya bergabung dengan sirkus dan menjadi manusia meriam.


Stocker, sebelumnya berprofesi sebagai pengacara sukses. Dia juga punya rumah senilai 1 juta poundsterling. Namun, semua itu dia tinggalkan demi sebuah mobil caravan dan kesempatan menghibur orang lain lewat aksinya.


Tidak hanya itu, Stocker juga ikut berinvestasi dalam sirkus tersebut. Tercatat Stocker telah menghabiskan ribuan poundsterling guna membiayai rekan-rekannya di sirkus. Dia juga ikut membeli tenda sirkus raksasa yang bisa memuat 1400 orang. Dilansir Daily Mail, tenda sirkus Stocker merupakan yang terbesar di Inggris.


“Saya bersekolah di Oxford dan menjadi pengacara hanya untuk membahagiakan orang tua, saya menyadari bahwa sirkus adalah tujuan hidup saya,” kata Stocker.


Dia mengaku, dibanding menjadi pengacara di London, kehidupan sebagai pemain sirkus jauh lebih sulit. “Jam kerjanya lebih panjang dan banyak hal yang harus selaras agar seluruh pertunjukkan sukses. Tapi pekerjaan ini memberi lebih banyak kebebasan sekaligus keragaman. Saya tidak pernah bosan,” urainya.


Lalu apa titik balik yang membuat Stocker memilih pergi dari pekerjaannya yang nyaman di London? Dia menjawab: promosi.


“Atasan saya mengatakan saya akan menghasilkan banyak sekali uang sampai-sampai tidak mungkin bagi saya untuk meninggalkan kantor. Saya melihat masa depan yang membosankan dan saat itulah saya memutuskan untuk pergi,” terangnya.


Disamping itu, Stocker menjelaskan, pekerjaan sebelumnya justru membuat dia terus-menerus merasa cemas dan depresi. “Di kantor, saya tidak bisa berhenti menggigiti kuku atau memainkan semua benda di atas meja. Saya begitu gugup, saya pikir saya bisa meledak setiap saat,” tutur Stocker.


Banyak Kesenangan


Beruntung, Stocker kemudian bertemu dengan seorang seniman jalanan yang mengusulkannya untuk bergabung dengan sirkus dan memberi hidupnya lebih banyak kesenangan. “Saya hanya butuh 15 menit untuk setuju,” katanya.


Awalnya, ketika memutuskan untuk meninggalkan semua yang dia raih, Stocker takut orangtuanya akan kecewa. Tapi, setelah berbicara dengan mereka, sang ibu kemudian memeluk Stocker dan menyatakan kebanggaannya.


“Ibu saya berkata, terimakasih karena telah menjadi anak yang baik dan bahwa saya bebas melakukan apapun yang saya inginkan,” ujar Stocker, terharu.


Kini, Stocker “ditembakkan” dari meriam besar setiap minggu dan dia tidak pernah merasa sedih atau bosan dengan jalan hidup yang dipilihnya.


“Ketika orang-orang terkesiap terkejut dan bertepuk tangan atas aksi kami, saya merasa bangga dan bahagia. Hidup ini indah,” pungkas Stocker. (ren)