Bocah Ini Dapat Tangan Palsu Hasil Cetak Printer 3D




Stevenson Joseph belajar membuka pintu dengan tangan prosthesis. ( REUTERS/Marie Arago)




Stevenson Joseph belajar membuka pintu dengan tangan prosthesis. ( REUTERS/Marie Arago)



VIVAlife - Selama 12 tahun, Stevenson Joseph, tak bisa memegang benda-benda di sekitarnya. Untuk memegang botol atau tas, ia harus meminta bantuan orang lain. Joseph yang merupakan anak yatim, lahir tanpa jari di kedua tangannya.


Bocah asal Haiti itu ditelantarkan orangtuanya sejak usia tiga tahun. Selama ini, ia dirawat di panti asuhan Little Children of Jesus. Kini, nasibnya perlahan mulai berubah berkat bantuan seorang insinyur perangkat lunak kelahiran Inggris yang tinggal di California, John Marshall.


Saat berkunjung ke Haiti untuk kegiatan Florida-based Food for the Poor, tahun lalu, Marshall dan istrinya, Lisa, bertemu Joseph di panti asuhan. Ia terenyuh dengan kondisi Joseph.


Usai kembali ke California, Marshall membaca artikel tentang Richard van As, seorang pria Afrika Selatan yang mengembangkan prosthesis plastik "Robohand" menggunakan printer 3D. Richard van As mengembangkan prosthesis itu usai kehilangan jari-jarinya dalam sebuah kecelakaan kerja pada 2011.


Marshall dan Richard van As akhirnya bekerja sama merancang prosthesis dengan menggunakan printer 3D untuk Joseph. Setelah tiga kali percobaan, prosthesis yang menyerupai bentuk kerangka dikirim ke Haiti, di mana tim medis rumah Sakit Bernard Mevs memasangkannya di tangan Joseph bulan lalu.


Kini, untuk pertama kalinya, Joseph bisa melakukan berbagai aktivitas yang membutuhkan ketangkasan, seperti bermain lempar tangkap dan bola basket. Bahkan, bukan tak mungkin Joseph akan bisa menulis suatu saat nanti.


"Saya bisa memegang botol air, tas. Saya sangat menyukainya," ucap Joseph seperti dilansir kantor berita Reuters.


Salah seorang teknisi ortopedi di rumah sakit Bernad Mevs, Iawalla menuturkan, prosthesis dari hasil cetak printer 3D lebih anatomis dan memungkinkan lebih banyak gerakan. Selain itu, mencetak prosthesis dengan printer 3D hanya membutuhkan biaya sekitar US$300 atau setara dengan Rp3,4 juta.


"Beberapa pasien lebih peduli dengan tampilan. Tetapi, bagi Stevenson, fungsi adalah kriteria yang paling penting. Itulah yang ada dalam pikirannya. Tangan robot membuatnya bahagia, membuat kami bahagia," ujar Iawalla. (art)