Barista Terbaik Indonesia Ini Sempat Trauma Kopi




Pemenang Barista Indonesia 2013, Doddy Samsura. (AbraResto/Syanne)




Pemenang Barista Indonesia 2013, Doddy Samsura. (AbraResto/Syanne)



VIVAlife - Tidak ada yang tahu jika Doddy Samsura, barista terbaik di Indonesia dan juara kedua barista terbaik di dunia tahun lalu, awalnya tidak menyukai kopi. Malah dia sempat trauma.


Sampai sekarang pun, Samsura mengaku bukan penikmat berat kopi. Barista yang berasal dari Medan ini mengaku sempat trauma dengan kopi gara-gara dicekoki espresso saat pertama kali bekerja di sebuah kafe di Yogyakarta tahun 2008.


“Sebelum saya bekerja sebagai barista, bisa dibilang saya bukanlah penikmat kopi. Jadi, begitu dicekoki espresso yang aroma dan rasanya yang kalau menurut saya waktu itu sangat kuat, saya pun jadi memiliki pengalaman yang buruk dengan kopi. Hampir sebulan, saya menjadi barista yang membuat kopi tetapi tidak suka kopi,” ujarnya.


Namun, dari perasaan trauma ini ia justru terpacu untuk menguak mengapa banyak orang tergila-gila dengan kopi. Ia mulai mencari tahu tentang kopi lewat bacaan dan ngobrol dengan ahli kopi di sekitarnya.


Dalam tiga bulan, pengetahuan kopi Doddy yang tadinya hanya sebatas kopi sobek akhirnya malah ditunjuk sebagai pelatih di kafe ia bekerja. Dengan tanggung jawab sebagai pelatih, ia berkesempatan untuk keliling Indonesia untuk melatih para barista di cabang-cabang kafe ia bekerja. Ia pun semakin tidak bisa terpisahkan dengan dunia kopi.


Setelah ikut kompetisi berkali-kali dan konsisten latihan 8 jam setiap hari di bulan-bulan menjelang kompetisi, usaha Doddy akhirnya membuahkan hasil.


Ia berhasil keluar sebagai pemenang di kompetisi Barista Indonesia 2013 dan terpilih mewakili Indonesia dalam kejuaraan dunia World Barista Championship (WBC) di Melbourne, Australia. Di situ, ia berhasil meraih juara kedua, hanya kalah dari Selandia Baru.


Prestasi ini cukup mengejutkan, apalagi jika melihat Indonesia bukanlah negara yang konsisten rutin mengadakan kompetisi barista dan termasuk negara baru yang membuka peluang barista sebagai karir profesional.


Yang terakhir ini, tentunya berkaitan dengan booming kafe di Indonesia belumlah terlalu lama. Jika melihat dari sejarah partisipasi Indonesia dalam kejuaraan dunia, Indonesia telah vakum hampir 10 tahun - terakhir ikut tahun 2003.


Faktor Penentu


Kopi, menurut Doddy, banyak sekali yang bisa digali dan setiap proses selalu ditemukan sesuatu yang baru dan menarik. Dari rasa ingin tahunya itu, ia akhirnya mempelajari kopi mulai dari perkebunan, pengolahan biji kopi, pemanggangan, hingga penyeduhan dan disajikan di meja pembeli.


“Untuk mendapatkan kopi dengan citra rasa tinggi, ada beberapa faktor penentu. Mulai dari biji kopi, air, suhu dan tekanan. Selain itu, dalam proses penyeduhan pun ada berbagai macam mesin yang bisa mengeluarkan saripati kopi kualitas terbaik, tetapi ada juga yang justru malah merusak kualitas dan tidak menghasilkan citra rasa kopi yang bagus,” ucapnya.


Dari penanaman kopi, iklim dan dataran dimana kopi ditanam sudah harus diperhatikan. Buah kopi yang ditanam di dataran tinggi seperti di dataran tinggi Gayo hasilnya akan berbeda dengan buah kopi yang di tanam di Bali, misalnya.


Begitu juga pada saat dipetik, tempat penyimpanan dan proses pengolahan hingga menjadi biji kopi juga sangat menentukan apakah nantinya biji kopi yang dihasilkan berkualitas atau tidak. Setelah itu, proses pemanggangan hingga proses penyeduhan sangat berperan sampai akhirnya disajikan kepada pembeli.


Saking banyaknya hal yang bisa didalami, Doddy menambahkan kalau kompetisi di dunia kopi tidak hanya kompetisi penyajian kopi berkualitas tetapi ada seni menghiasi atau mendekorasi (latte art) yang bisa menjadi satu ilmu dan keahlian sendiri.


“Di kompetisi seperti itu, citra rasa kopi tidak masuk dalam penilaian karena yang diutamakan justru presentasi fisik kopi ketika disajikan di dalam gelas.”


Jadi, ada yang berminat menjadi barista?


Abraresto.com adalah situs yang mengumpulkan, mengorganisasi, sekaligus meresensi berbagai restoran yang bermanfaat bagi pengguna situs untuk menemukan tempat yang cocok.


Selain itu, manfaat lain adalah dapat melihat di mana teman pengguna bersantap dan mengetahui apa pendapat teman mengenai pengalaman bersantap di restoran tersebut. Abraresto.com dimiliki dan dioperasikan oleh perusahaan yang berpusat di Singapura, Abratable Pte. Ltd, yang juga mengoperasikan abratable.com di Singapura, platform reservasi restoran. (ren)


Laporan: Syanne Susita | AbraResto