Dr. Ted Rummel melakukan operasi dari atas kursi roda. (YouTube/BJCHealthCare)

Dr. Ted Rummel melakukan operasi dari atas kursi roda. (YouTube/BJCHealthCare)
VIVAlife - Kisah menginspirasi ini datang dari Missouri, Amerika Serikat (AS). Meski mengalami lumpuh, seorang ahli bedah ortopedi sukses bernama Dr Ted Rummel tetap menjalankan tugasnya sebagai seorang dokter.
Seperti dilansir dari laman Daily Mail, 27 November 2013, Rummel mengalami kelumpuhan mendadak dari bagian pinggang ke bawah pada tahun 2010. Rummel didiagnosa menderita Hemangioma Kavernosa pada tulang punggungnya pada tahun 2009. Khawatir akan menyebabkan lumpuh, dokter pun memutuskan untuk tidak segera mengoperasi Rummel.
Selama 11 bulan, Rummel hidup dengan kista yang masih bersarang di tubuhnya. Hingga pada September 2010, kantung kista yang dipenuhi dengan darah tersebut pecah. Kondisi ini membuat Rummel lumpuh dan mati rasa dari bagian pinggang ke bawah.
Ia pun harus mendapati kenyataan tak bisa lagi mengoperasi pasien. Namun kondisi tersebut tak membuat Rummel patah arang. Demi dedikasi pada profesinya, ia bertekad kembali bekerja bagaimana pun caranya.
Ia akhirnya menjalani rehabilitasi intens. Satu tahun kemudian, Rummel kembali ke ruang operasi. Meski demikian ia masih diawasi oleh ahli bedah lainnya saat melakukan tindakan terhadap pasien.
"Sangat cepat dan itu menunjukkan bahwa keahliannya masih ada," ujar Ann Abad dari Progress West Healthcare Center, tempat Rummel bekerja.
Rummel mengoperasi pasien dari atas kursi rodanya. Ia melakukan operasi yang bisa dijangkau, seperti tangan, siku, kaki, pergelangan kaki, dan lutut. Rummel pun tak bisa melakukan operasi di bagian bahu karena hal ini mengharuskannya berdiri.
Namun masalah tersebut tak berlangsung lama. Ia menggunakan kursi roda khusus yang mampu menopang tubuhnya dalam posisi tegak untuk bisa melakukan operasi bagian bahu.
Selain olahraga rutin, Rummel mengaku mendapatkan kekuatan untuk kembali bekerja dari keluarganya. "Saya telah menemukan kuncinya, yakni berkomunikasi dengan keluarga dan orang terkasih. Saya menjadi tahu tentang keluarga saya lagi dan saya menyesal untuk waktu yang sudah saya sia-siakan," ujar Rummel.
Ia pun mengakui bahwa ada kalanya harus menjalani masa-masa sulit. Namun, ia tetap positif memandang masa depan dan fokus berbuat baik di dunia. Kini, hubungannya dengan pasien juga telah berubah total.
"Sekarang, hubungan saya dengan pasien 100 persen berbeda. Saya mendengarkan mereka lebih baik dan saya lebih berempati. Saya benar-benar bisa merasakan kondisi mereka dan bagaimana hal itu mempengaruhi kehidupan mereka," ujar Rummel seperti dilansir laman Progress West.
Salah seorang pasien bernama Lisa Zangriles menilai Rummel sebagai dokter yang sangat perhatian. "Dia tidak memiliki keterbatasan saat melakukan operasi dari kursi rodanya. Dari perspektif saya, ahli bedah menggunakan tangan mereka, pengetahuan, dan penilaian. Bukan kaki mereka," kata Zangriles.
