Serunya Empat Kompetisi Lari Inovatif




Kuta, Bali, adalah salah satu pantai yang pernah menyelenggarakan kompetisi lari pantai. (Sheraton Bali Kuta Resort)




Kuta, Bali, adalah salah satu pantai yang pernah menyelenggarakan kompetisi lari pantai. (Sheraton Bali Kuta Resort)



VIVAlife - Belakangan ini, tren lari mengejar gaya hidup manusia. Tidak terkecuali di Indonesia, komunitas dan kompetisi lari berkembang pesat.

Meski harus melangkahkan kaki dengan jarak jauh, banyak yang berminat dengan kegiatan lari yang diselenggarakan sejumlah pihak. Tren lari pun kian inovatif. Diciptakan bermacam kegiatan lari, dengan waktu dan tempat yang tidak umum.


Lari malam

Upaya untuk sehat tidak kenal waktu. Hal inilah yang digagas oleh komunitas Indorunners. Setiap Kamis malam, program Thursday Night Run dari Indorunners mengajak untuk lari malam. Ini bukanlah kompetisi, siapapun yang berusia 23-40 tahun dapat bepartsipasi. Para peserta berlari mengelilingi daerah Senayan, Jakarta.


Lari di dalam gedung

Umumnya, olahraga lari digelar di sebuah trek lurus. Namun kali ini dilakukan di dalam gedung bertingkat. Zinc Vertical Running, kompetisi lari di sebuah gedung bertingkat dengan banyak anak tangga. Tantangan ini digelar di Menara BCA, sebanyak 56 lantai harus dilalui peserta. Keseimbangan akan diuji, para pelari juga dituntut untuk memiliki stamina yang lebih besar.


Lari di gunung

Jalur pendakian yang terjal dan landai juga diincar menjadi trek. Gunung Unggaran, Gunung Gede, Gunung Rinjani dan Gunung Bromo, adalah empat gunung yang pernah disambangi oleh peserta kompetisi lari. Selain menguji kekuatan fisik dan mental, lari di gunung juga mengajak peserta menyelami ekowisata.


Lari di pantai

Pantai yang identik dengan olahraga air, disambangi oleh para pelari yang semangat menggapai garis akhir. Kuta, Bali, adalah salah satu pantai yang pernah menyelenggarakan kompetisi lari pantai. Mereka tidak hanya berolahraga sambil menikmati alam, namun juga beramal untuk orang-orang yang membutuhkan. (eh)