Memilah Barang Bekas Berkualitas di Mal Rongsok




Lapak sederhana inilah yang dinamai Mal Rongsok. (cerminkecil.blogspot)




Lapak sederhana inilah yang dinamai Mal Rongsok. (cerminkecil.blogspot)



VIVAlife - Mendengar kata mal, pasti terbayang sebuah pusat perbelanjaan megah. Berbagai toko berjejalan di dalamnya. Masing-masing menawarkan produk dari merek ternama. Namun di daerah Depok, Jawa Barat, ada mal yang benar-benar berbeda.


Tak ada bangunan megah, apalagi produk-produk bermerek ternama dengan harga selangit. Mal rongsok, namanya. Ia berdiri sederhana di pinggir jalan. Bangunannya tak luas, mirip toko biasa. Ada sebuah ruangan yang dibiarkan lowong tanpa sekat.


Sesuai namanya, ruangan itu dipenuhi barang-barang rongsokan yang sudah tak terpakai. Apa saja ada. Barang-barang elektronik seperti telepon lawas, kipas angin, televisi, DVD player, sampai komputer. Furniture dan buku-buku bekas pun dijual bebas. Ada pula sepatu, karpet, dan kursi roda.


Barang-barang itu dikelompokkan berdasarkan kesamaan jenis. Saking banyaknya, ada yang dibungkus plastik dan digantung di langit-langit ruangan.


Meski bekas dan rongsok, barang-barang itu masih bisa digunakan. Jika pintar memilih, masih bisa ditemui barang yang berkualitas. Inilah yang membuat Mal Rongsok ramai dikunjungi masyarakat. Mereka bisa bebas memilah. Harganya pun jauh lebih murah dibandingkan di mal sungguhan.


Beberapa pelanggan mengaku puas berbelanja di sana. “Kadang ada barang yang sudah susah didapat di tempat lain. Tapi kalau cari di sini masih ada,” kata salah satu pelanggan.


Mal Rongsok dimiliki oleh Nurcholis. Mulanya, ia hanya hobi mengumpulkan barang bekas. Perlahan, ia mulai menjualnya. Ternyata banyak yang suka. Merasa diuntungkan, Nurcholis mengembangkan hobinya. Jadilah, ia semakin bersemangat mengumpulkan barang-barang bekas untuk dijual kembali. (eh)