Khawatir Kandungan Kosmetik Berbahaya? Cek Lewat Aplikasi Ponsel




Ilustrasi produk-produk kosmetik. (U-Report)




Ilustrasi produk-produk kosmetik. (U-Report)



VIVAlife - Setiap harinya, rata-rata wanita terpapar sekitar 168 bahan kimia dari produk kecantikan. Data itu disampaikan Environmental Working Group (EWG), sebuah penelitian kesehatan yang berbasis di Washington.


Dari ratusan bahan kimia itu, entah berapa yang beracun maupun berbahaya bagi kulit. Tak ayal, fakta itu meningkatkan kekhawatiran di kalangan wanita.


Sebab, produk kosmetik yang mengandung bahan berbahaya seperti merkuri, tak bisa dideteksi secara kasat mata. Nama-nama bahan yang tertulis di belakang produk pun, tak dimengerti karena tak semua konsumen ahli kimia.


Namun kini, kecanggihan teknologi menjawab semuanya. Ada sebuah aplikasi ponsel bernama Think Dirty yang bisa memindai barcode dari produk kosmetik dan menginformasikan bahan-bahan kandungannya.


Ia sekaligus meninjau dampak bahan-bahan itu bagi kesehatan, apakah berbahaya dan memiliki dampak alergi. Bahkan, aplikasi itu memberikan skor, yang bisa menjadi penilaian dasar bagi pengguna untuk menilai layakkah sebuah produk dikonsumsi.


Sumber yang dipegang oleh aplikasi itu adalah The National Library of Medicine's Hazardous Substances Data Bank, The EWG, dan The David Suzuki Foundation. Dimunculkan pula jika ada peringatan dari beberapa negara.


“Biaya adalah nomor satu bagi perusahaan. Karena itu, perusahaan membuat bahan sitetis yang bisa diproduksi secara massal untuk menurunkan biaya,” kata Lily Tse, pendiri aplikasi Think Dirty yang berbasis di Toronto, Kanada.


Dasar pemikiran itulah yang membuat Tse menciptakan aplikasi yang bisa diunduh melalui iPhone itu. Jika khawatir dengan bahan-bahan kandungan kosmetik yang Anda gunakan, tinggal cek melalui aplikasi itu. Tampaknya, manfaat aplikasi itu kemudian menjadi tren.


Terbukti, bulan ini EWG juga akan meluncurkan aplikasi EWG Skin Deep untuk iPhone dan Android. Seperti Think Dirty, aplikasi itu juga memungkinkan pengguna produk mendapat informasi cukup hanya dengan memindai barcode. Tak hanya itu, aplikasi juga menyarankan produk-produk dengan bahan yang lebih aman. (eh)