Agar Persahabatan Tak Berujung Asmara




Ilustrasi persahabatan. (istockphoto)




Ilustrasi persahabatan. (istockphoto)



VIVAlife - Menghabiskan waktu dengan sahabat yang berlawanan jenis adalah lumrah. Biasanya dilakukan dengan liburan bersama atau sekadar saling berbagi cerita. Namun, jika masa yang diluangkan sudah melebihi dosis, Anda harus berhati-hati.


Apalagi jika sahabat selalu memberi respons yang baik. Bisa jadi tumbuh benih-benih cinta. Padahal, dia menganggap hubungan tak lebih dari persahabatan. Friend zone, istilahnya. Bahkan, sudah ada orang lain yang memilikinya.


Alhasil, Anda akan terjebak dalam dilema sakit hati. Di satu sisi ingin tetap berteman, di sisi lain juga ingin memiliki. Keluar dari situasi itu bukan mustahil, asal Anda memahami tiga tips yang dilansir laman News ini. Butuh ketegasan, dan kesabaran.


Sudah ada yang punya


Satu hal yang harus dicamkan, dia sudah ada yang punya. Jika tak ingin dibenci, ikutlah berbahagia dengan kebahagiaan sahabat. Anda boleh jujur akan perasaan sayang dan cinta, namun jangan berlebihan. Tak usah membandingkan diri Anda dengan pasangannya atau memintanya memilih.


Bersikap tegas


Dia bisa saja menyukai Anda. Namun, ada sesuatu yang membuat kalian tak bisa menyatu. Bersikap tegaslah, pastikan apa keinginannya. Disarankan, Anda tak menuntut lebih dari sahabat. Peluk dengan kasih sayang lalu relakan dia pergi. Jangan sampai terjebak pada 'friends with benefit’, mereguk manfaat dari hubungan tanpa status jelas.


Putuskan hubungan


Terkadang, yang perlu dilakukan untuk memahami perasaan masing-masing hanya jarak dan waktu. Daripada gelisah dengan perasaan Anda sendiri, coba putuskan hubungan sejenak. Masih banyak waktu untuk mendapatkan sahabat baru.


Di sisi lain, biarkan dia berpikir bahwa menghabiskan waktu bersama Anda adalah hal berharga. Biarkan dia menghubungi terlebih dulu karena rasa rindu akan waktu itu. (ms)