Meraup Lezat dan Sehat dalam Semangkuk Natto




Natto, makanan khas Jepang. (Bebeloveokazu.com)




Natto, makanan khas Jepang. (Bebeloveokazu.com)



VIVAlife - Mahalnya harga kedelai mungkin sebanding dengan manfaatnya untuk tubuh. Tanaman dengan biji mungil ini merupakan sumber protein dan minyak nabati. Tak heran berbagai produk olahannya begitu populer, terutama di Asia.


Di Indonesia misalnya, ada tempe dan tahu yang sangat merakyat. Begitu digemari semua kalangan, bisa dimasak dengan berbagai variasi olahan.


Di Jepang, fermentasi kedelai yang populer adalah miso. Meski tak banyak yang tahu, ada satu lagi makanan berbahan dasar kedelai yang sudah melegenda.


Natto. Makanan ini dikonsumsi masyarakat Jepang sejak ribuan tahun lalu. Berbeda dengan miso, proses fermentasi kacang kedelai melibatkan bakteri bacillus subtilis. Kedelai tak dihaluskan menjadi semacam bumbu pasta seperti miso. Melainkan, dibiarkan seperti bentuk aslinya.


Keunikan sajian ini terletak dari konsistensinya yang lengket, sehingga kacang kedelai saling menempel. Beberapa orang menilai natto memiliki cita rasa aneh. Mungkin ini karena bakteri yang membantu terjadinya fermentasi. Aromanya pun sangat kuat.


Jika belum terbiasa, pasti ragu-ragu sebelum menyantapnya. Apalagi bentuknya yang lengket.


Namun, seperti halnya makanan kedelai lain, natto memiliki sederet manfaat. Ia mengandung enzim nattokinase. Menurut banyak studi, enzim itu mampu menurunkan risiko penyumbatan pembuluh darah.


Tak hanya itu, enzim yang sama juga bermanfaat menyembuhkan plak yang dapat menyebabkan Alzheimer.


Kebaikan itulah yang membuat natto populer di Jepang. Masyarakat biasa menyantapnya saat pagi hari, bersama semangkuk nasi hangat. Seringkali ditambah soyu atau kecap asin serta irisan daun bawang.


Konon, natto tercipta dari seorang pria Jepang bernama Minamoto no Yoshiie yang bergabung dengan camp pertempuran di Timur Laut Jepang. Suatu hari, saat ia merebus kacang kedelai untuk makanan kuda-kudanya, ada penyerangan.


Minamoto dan teman-temannya buru-buru membereskan kacang kedelai dan memasukkannya ke dalam tas anyam tradisional. Beberapa hari kemudian, saat dibuka, kedelai telah terfermentasi. Meski ragu, mereka tetap menyantap kedelai itu. Tak diduga, rasanya enak.


Kini, semakin banyak inovasi natto yang muncul di Jepang. Salah satu yang terbaru adalah sushi natto. Makanan ini biasa dinikmati bersama rumput laut.


Sushi Natto