Waspada Risiko Kebutaan Saat Usia Bertambah




Pemeriksaan mata (istockphoto)




Pemeriksaan mata (istockphoto)



VIVAlife - Kesehatan mata seringkali terabaikan. Padahal organ vital satu ini juga sering mengalami masalah terutama saat usia bertambah. Bukan hanya masalah mata ringan tapi juga kebutaan permanen. Faktanya, gangguan mata di Indonesia terus meningkat tiap tahunnya.


Salah satu pemicu kebutaan mata degenerasi makula atau dikenal dengan age-related macular Degeneration (AMD). Masalah mata ini muncul tanpa gejala dan harus diwaspadai.


"Di Indonesia, pengetahuan masyarakat mengenai AMD masih tergolong minim, sehingga penderita biasanya tak menyadari hal ini," ujar dr Elvioza, SpM (K) saat ditemui dalam acara diskusi bersama SOHO Group.


AMD merupakan penyakit kebutaan yang disebabkan kerusakan makula -pusat retina atau yang bertanggung jawab pada penglihatan-- pada bola mata. Pada makula terdapat pigmen atau makula pigmen (MP), berwarna kekuning-kuningan.


Fungsi makula pigmen (MP) tersebut untuk menyaring sinar biru (umumnya dari paparan barang elektronik, seperti handphone, televisi, dll) yang akan masuk ke bola mata. Ketika kadar MP sedikit, dapat menyebabkan kerusakan pada sel makula, sehingga berujung pada kebutaan.


Dengan kata lain, AMD merupakan kemunduran fungsi makula yang berdampak buruk pada ketajaman fungsi penglihatan. Meskipun penyakit ini jamak menyerang mereka yang mengalami pertambahan usia, sekitar 50 tahun ke atas, tetapi penyebab munculnya penyakit ini juga dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor.


- Merokok

Ini adalah salah satu faktor risiko yang paling kuat. Merokok selain berdampak buruk bagi kesehatan juga berpengaruh pada penglihatan, khususnya memicu munculnya penyakit AMD. "Perokok memiliki kadar MP rendah, sehingga mereka rentan pada penyakit ini," kata dr Elvioza.



- Genetik


Dokter Elvioza mengatakan, genetik dapat menjadi salah satu faktor risiko seseorang mengalami kerusakan makula. Ini terjadi karena adanya mutasi gen yang dibawa oleh keturunan, terutama mereka yang memiliki riwayat dengan degenerasi makula.



- Hipertensi


Hipertensi akan meningkatkan risiko pecahnya pembuluh darah kecil di sekitar area retina mata. Kondisi ini umumnya menyerang mereka yang menderita tekanan darah tinggi (hipertensi) dan diabetes, akibat penggumpalan sel darah merah.


- Sinar ultraviolet

Ini adalah salah satu risiko rusaknya makula dan di sini letak peranan MP dalam menghalau sinar ultraviolet. Hal yang harus diketahui, paparan sinar ultraviolet ini tak hanya berasal dari sinar matahari saja, melainkan juga paparan sinar biru dari handphone, komputer, dan lainnya.


Cegah datangnya penyakit ini dengan mengonsumsi asupan yang mengandung lutein dan zeaxanthin yang banyak ditemukan pada sayur bayam, selada, brokoli, jagung, dan buah kiwi. Itu karena asupan tersebut mengandung karotenioid dan antioksidan yang mampu menangkal radikal bebas yang menyebabkan degenerasi makula. (umi)