Alasan Pasangan Selalu Jadi Sasaran Kemarahan




Ilustrasi pasangan bertengkar. (iStock)




Ilustrasi pasangan bertengkar. (iStock)



VIVAlife - Pernah bertanya-tanya mengapa kita menjadikan pasangan dan orang-orang yang dekat dengan kita sebagai sasaran kemarahan? Sebuah studi menemukan, orang-orang terkasih adalah target aman untuk menumpahkan kemarahan dan agresivitas.

Dalam observasi sosial selama 30 tahun, Deborah South Richardson, seorang profesor psikologi di Universitas Georgia menyatakan bahwa orang cenderung menyalurkan agresivitas dalam berbagai jenis hubungan.


Richardson menemukan, saudara kandung dan pasangan paling mungkin menjadi "korban" perilaku menyakitkan dari seseorang. Jenis konfrontasi dalam hubungan ini termasuk berteriak, memukul, tindakan yang menyakitkan, agresivitas seksual dan konfrontasi langsung.


Seperti dimuat di Huffington Post, menurut Richardson, hal ini merupakan perilaku "aman". "Dalam hubungan ini ada perasaan nyaman dan cinta tanpa syarat. Orang-orang di hubungan ini juga cenderung menghabiskan banyak waktu satu sama lain yang mengarah ke frustasi atau stres ringan," katanya.


Richardson mengatakan, pria lebih mungkin menggunakan orang-orang yang dia cintai sebagai target amarah daripada wanita.


Perilaku agresif termasuk juga bergosip, menyebar isu, dan tindakan agresif pasif lain. Taktik yang dilakukan pria maupun wanita ini umumnya dilakukan dalam jaringan pertemanan untuk menciptakan agresivitas yang dibalut partisipasi.


"Jika seseorang bermaksud menyakiti orang lain meskipun tidak secara langsung itu tetap sebuah tindakan agresif," katanya. (ms)