Desainer Kondang Australia Ditemukan Tewas




Ruth Tarvydas (kiri, kaca mata hitam) ditemukan tewas di jalanan depan apartemennya. (Facebook/Ruth Tarvydas)




Ruth Tarvydas (kiri, kaca mata hitam) ditemukan tewas di jalanan depan apartemennya. (Facebook/Ruth Tarvydas)



VIVAlife - Seorang perancang busana di balik gaun bintang-bintang Australia, Ruth Tarvydas meninggal. Ia ditemukan tewas di teras Forrest Road, luar apartemennya di Perth, Jumat, 16 Mei 2014 pukul 8 pagi.

Mengutip Daily Mail, Ruth meninggal di usia 60 tahun dan tidak meninggalkan seorang anak.


Mirip kejadian meninggalnya L’Wren Scott, desainer yang juga kekasih Mick Jagger, Ruth diduga bunuh diri karena kesulitan finansial. Tahun 2012, ia harus menutup butik kelas atasnya, King Street di Perth.


Menurut The Australian, Ruth juga terpaksa menjual rumah karena harga sewa yang mencekik. Ia pailit sejak bank tak lagi memberinya dukungan dana akibat pergerakan bisnis yang disebut lamban.


Namun, sebuah butiknya di Claremont, pinggiran Perth, masih bertahan lantaran mendapat harga sewa khusus. Namun, diketahui simpanan uang terakhir Ruth hanya sekitar US$200 atau Rp2,2 juta.


Desember tahun lalu, The Sunday Times mengungkap, ia berutang hampir US$1 juta atau Rp1,5 miliar kepada ANZ Bank. Harga gaun Ruth berkisar antara US$500 hingga US$1000 per potong.


Padahal, semasa hidupnya Ruth menciptakan karya luar biasa. Salah satu yang melambungkan namanya adalah gaun merah yang dikenakan Rebecca Judd, salah satu aktris kenamaan Australia.


Tak heran, Rebecca ikut berduka atas meninggalnya Ruth. “Kau mengubah hidupku dengan gaun merahmu Ruth. RIP, wanita cantik,” ungkap Rebecca melalui Twitter dan Instagram.


Selain Rebecca, Ruth juga pernah membuatkan gaun untuk Rihanna , Emma Watson , Jennifer Hawkins , Jodie Kidd, Rachael Hunter, dan mendiang Amy Winehouse. Rancangannya juga populer di Inggris.


Meninggalnya Ruth belum diberi keterangan resmi oleh kepolisian. “Tidak ada tanda kejahatan. Dia terlihat di lantai 14, lalu ditemukan polisi di jalanan,” terang seorang petugas kepolisian Australia. (umi)