Pramugari maskapai Skymark Airlines mengenakan seragam baru mereka yang menimbulkan kontroversi. (Tadayuki YOSHIKAWA/Aviation Wire)
Pramugari maskapai Skymark Airlines mengenakan seragam baru mereka yang menimbulkan kontroversi. (Tadayuki YOSHIKAWA/Aviation Wire)
VIVAlife - Bertugas menjembatani hubungan antara maskapai penerbangan dan para penumpang, membuat para pramugari dituntut menjaga penampilan mereka. Tak heran jika beberapa maskapai penerbangan selektif terhadap penampilan para pramugarinya demi mendapat kesan baik dari para penumpang.
Seragam pun dibuat semodis dan semenarik mungkin. Tapi kalau seragam yang dibuat justru menimbulkan efek buruk dan mengundang hawa nafsu para penumpang pria, masihkah akan memberikan kesan baik?
Inilah yang dikhawatirkan oleh Japan Federation of Cabin Attendants saat melihat seragam baru pramugari maskapai Skymark yang diluncurkan bersamaan dengan pengumuman jadwal terbang pesawat 10 Airbus A330-300 untuk pertama kalinya pada penerbangan Haneda-Fukuoka musim semi ini.
Seragam berbentuk mini dress berwarna biru ini dianggap tidak akan cocok digunakan untuk pekerjaan yang dilakukan oleh petugas kabin, yang mengharuskan mereka melakukan peregangan tinggi dan berlutut.
Seragam dianggap terlalu pendek, sehingga pramugari tidak akan menjalankan tugasnya secara efektif karena khawatir akan tatapan nakal para penumpang pria yang akan memotret bagian dalam rok mereka dengan ponsel.
"Pasal 73-3 dari Aeronautics Sipil Act menyatakan 'larangan tindakan penghambat keselamatan,' yang mencakup pelecehan seksual. Tugas petugas kabin adalah mencegah insiden tersebut terjadi. Tapi kami prihatin bahwa desain seragam justru menyebabkan tindakan yang mengganggu," tulis Japan Federation of Cabin Attendants dalam situs web mereka seperti dilaporkan The Japan Times.
Lebih lanjut, Japan Federation of Cabin Attendants mengatakan bahwa seragam pramugari Skymark telah memperlakukan wanita sebagai produk. Seperti yang mereka iklankan bahwa seragam tersebut akan menarik pelanggan.
"Kita harus meragukan moralitas perusahaan, yang mengatakan bahwa keamanan penumpang adalah prioritas nomor satu," ujarnya.
Menanggapi protes tersebut, pihak Skymark mengatakan bahwa mereka tidak menjadikan wanita sebagai produk. Menurut mereka, seragam yang dikenakan pramugari tidak akan mempengaruhi keselamatan pesawat, dan perusahaan tidak menerima keluhan secara langsung dari federasi.
Oleh karena itu, seragam mini dress ini akan terus digunakan selama masa kampanye enam bulan. (eh)
Sumber: Daily Mail