Sulitnya memiliki keturunan sering membuat renggang hubungan suami istri (news.com.au)
Sulitnya memiliki keturunan sering membuat renggang hubungan suami istri (news.com.au)
VIVAlife- Sebuah pernikahan akan semakin terasa sempurna dengan kehadiran buah hati. Sayangnya, tidak semua pasangan mudah memperoleh keturunan.
Hal tersebut tak jarang menjadi beban psikologis, terutama bagi wanita, saat orangtua atau kerabat tidak berhenti bertanya soal anak. Padahal, kesulitan memiliki keturunan tak selalu datang dari wanita.
Dr Sudirmanto, SpOG dari Pacific Healthcare justru mengatakan bahwa faktor terbesar pasangan sulit memperoleh keturunan berasal dari pihak pria. Penyebabnya adalah tidak optimalnya sperma yang diproduksi pria. Ini dialami oleh 40 persen pria.
"10 persen lainnya disebabkan dari kedua belah pihak, dan yang lainnya bisa bermacam penyebabnya, bahkan ada yang unexplained," ujarnya dalam acara Talkshow: Kesuburan Wanita & Pencegahan Keguguran Serta Dampak Psikologisnya di Plaza Indonesia, Jakarta.
Bukan hanya kualitas sperma yang kurang baik, Sudirmanto mengatakan bahwa satu dari 100 pria bahkan tidak memiliki sperma, atau hanya memproduksi cairan air mani saja.
Meski begitu, kasus terbanyak disebabkan karena sperma yang tersumbat, yang merupakan masalah genetik pada pria. Bahkan gangguan pada kelenjar tiroid atau gondongan pun bisa memperburuk kualitas sperma.
"Tapi bisa juga disebabkan karena stres atau kelelahan. Kalau ini yang terjadi masih termasuk gangguan ringan. Biasanya kita kasih solusi dengan vitamin atau inseminasi," ujarnya.
Inseminasi merupakan teknik untuk membantu proses reproduksi dengan cara mengambil sperma suami lalu dicuci, setelah itu dimasukkan ke rahim istri. Ini merupakan proses pembuahan alami.
"Saat ini banyak pasangan yang memilih inseminasi, karena dianggap lebih ekonomis dari pada bayi tabung. Biaya inseminasi dari awal hingga proses selesai hanya Rp 1,5 juta-Rp2,5 juta, tergantung kliniknya juga," imbuh Sudirmanto. (umi)