Waspada, Bahaya Mematikan di Balik Gas Karbon




Sakit kepala menjadi indikasi awal keracunan gas karbon monoksida atau karbon dioksida. (californiaconsumerbanking.com)




Sakit kepala menjadi indikasi awal keracunan gas karbon monoksida atau karbon dioksida. (californiaconsumerbanking.com)



VIVAlife - Baru dua hari bekerja, dr Friska Novaida Gultom sudah meninggal dunia. Dokter muda itu termasuk satu dari lima korban tewas di Klinik Sapta Mitra, Pengasinan, Rawalumbu, Kota Bekasi. Polisi menduga kematian itu karena mereka keracunan gas dari genset di klinik itu.

Kalangan medis menilai, gas karbon monoksida atau CO yang dikeluarkan oleh genset sudah terlalu lama dihirup korban, sehingga menyebabkan kematian. Karbon monoksida merupakan gas beracun yang sulit dideteksi dengan indera. Ia tak berbau dan berwarna. ia disebut "silent killer".


CO dianggap berbahaya karena mengganggu penyerapan oksigen. Gas ini mengikat hemoglobin dalam darah, hingga mengalahkan oksigen yang dikandung udara bebas. Mengutip Chemistry About, di Amerika CO diperkirakan menyumbang 500 kematian setiap tahunnya.


Secara umum, CO diproduksi oleh pembakaran. Produksi gas akan lebih besar ketika oksigen yang dibutuhkan tidak cukup untuk pembakaran. Sumber-sumber umum CO yang sering ditemui di rumah: kompor gas, pemanas air, pengering pakaian, perapian, panggangan arang, kompor kayu, mesin pemotong rumput, generator listrik, serta rokok.


Orang yang keracunan CO, ditandai dengan sakit kepala, mual, dan mengantuk. Jika paparan CO berada pada tingkat tinggi, akibat paling fatal adalah kematian. Itulah yang dialami dr Friska dan empat korban lainnya.


Bukan hanya CO yang berbahaya, gas karbon dioksida atau CO2 juga dapat menyebabkan nyawa melayang. Gas yang berada dalam udara bebas ini, sebenarnya tidak beracun jika dalam kondisi normal. Sebab, CO2 berdisfusi dari sel ke dalam aliran darah dan keluar melalui paru-paru.


CO2 mulai dianggap berbahaya jika seseorang bernapas di dalam ruangan yang memiliki konsentrasi tinggi gas itu. Misalnya, dalam sebuah tenda atau ruangan berplastik.


Orang yang keracunan karbon dioksida biasanya akan mengalami tekanan darah tinggi, kulit memerah, sakit kepala, dan otot yang berkedut. Pada tingkat tinggi, CO2 dapat menyebabkan kepanikan, denyut jantung tidak teratur, halusinasi, muntah, pingsan, hingga berpotensi kematian.


Diolah dari berbagai sumber