Tips Mencegah Keracunan Gas Berbahaya




Gejala keracunan karbonmonoksida ditandai dengan sakit kepala ringan dan sesak napas. (REUTERS/Edgar Su)




Gejala keracunan karbonmonoksida ditandai dengan sakit kepala ringan dan sesak napas. (REUTERS/Edgar Su)



VIVAlife - Bagai silent killer, karbon monoksida atau CO tidak dapat dideteksi keberadaannya karena tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak berasa. Namun, saat seseorang menghirupnya dalam jumlah besar, risiko kematian pun mengintai.


Karena itu, mengetahui gejala keracunan CO sangat penting untuk mencegah risiko yang lebih berbahaya.


Bagi kebanyakan orang, tanda-tanda pertama seseorang keracunan CO ditandai dengan sakit kepala ringan dan sesak napas. Paparan yang lebih tinggi dapat menyebabkan sakit kepala yang lebih parah, pusing, kelelahan, dan mual yang berkembang menjadi kebingungan, mudah marah, gangguan memori, penilaian, serta koordinasi.


Jika tanda-tanda tersebut diabaikan, seseorang akan kehilangan kesadaran hingga meninggal dunia. Dalam kondisi tertentu, konsentrasi CO yang mematikan bahkan terjadi hanya dalam waktu 10 menit.


Kasus ini terjadi Selasa siang, 11 Februari 2014, di Klinik Sapta Mitra, Pengasinan, Rawalumbu, Kota Bekasi. Diketahui lima korban tewas akibat keracunan asap karbonmonoksida dari genset di klinik. Salah satu korban yang tewas adalah dr. Friska Novaida Gultom (26), yang baru dua hari bekerja sebagai tenaga lepas di klinik tersebut.


Menghindari keracunan CO sebenarnya cukup mudah, Anda hanya cukup memastikan bahwa seluruh perlengkapan elektronik rumah tangga Anda dalam keadaan terawat dan bersih. Agar tidak keracunan gas berbahaya, hindari kondisi-kondisi berikut seperti dilansir Health State:


1. Guratan di sekitar peralatan bahan bakar, jika ada segera hubungi petugas yang bersangkutan.


2. Tidak adanya lubang udara di ruangan tempat Anda bekerja.


3. Kelembapan yang berlebihan ditemukan pada jendela, dinding atau permukaan dingin lainnya.


4. Karat yang berlebihan pada pipa pembuangan, koneksi pipa lainnya atau alat elektronik lain.


5. Api yang dihasilkan kompor gas berwana oranye atau kuning.


6. Kebocoran di dasar ventilasi cerobong asap atau pipa buang.


7. Pastikan juga, Anda tidak menggunakan panggangan barbeque atau gas generator portabel di dalam ruangan. Dan, tidak memanaskan rumah dengan oven yang dirancang untuk memasak. (art)