Melongok "Stasiun Hantu" di Paris yang Terlupakan




Stasiun Victor Hugo ditutup dan direlokasi ke lokasi terdekat. (wikipedia.org)




Stasiun Victor Hugo ditutup dan direlokasi ke lokasi terdekat. (wikipedia.org)



VIVAlife - Paris terus berkembang sebagai kota mode internasional. Budaya dan arsitekturnya begitu ikonik di dunia pariwisata. Sebut saja menara Eiffel yang diidam-idamkan orang-orang dari berbagai penjuru jagat raya.

Tapi tak banyak orang tahu bahwa di balik bangunan megah itu, Paris menyembunyikan banyak rahasia di bawah tanah. Ada jalur kereta api super sibuk di bawah kota Paris. Jalur ini bisa membawa empat juta penumpang dan wisatawan per hari.


Bernama The Paris Métro, jalur melewati 303 stasiun sepanjang 214 kilometer. Begitu banyak titik-titik yang dilalui, membuatnya jadi salah satu jalur kereta api kota terpadat di dunia. Jalur diresmikan pada 1900, membuka jalan jaringan untuk penduduk dan telah menjadi simbol kota.


Sepetri dilansir laman HUffington Post, ada 10 stasiun yang dikenal sebagai "ghost Stations" atau "stasiun hantu". Istilah ini banyak digunakan untuk menggambarkan stasiun yang ditutup, namun jalurnya tetap dilalui oleh kereta. Stasiun tersebut di antaranya Saint-Martin, Arsenal, Champ de Mars, dan Croix-Rouge yang ditutup pada masa Perang Dunia 2.


Beberapa di antaranya digunakan sebagai tempat penampungan tunawisma selama perang. Tunawisma tidur di atas peron dan bahkan rel kereta. Usai Perang Dunia 2, sejumlah stasiun kembali dibuka, namun lainnya tetap tutup dengan alasan terdapat stasiun lainnya dengan jarak yang tak jauh.


Sementara itu tidak semua "stasiun hantu" terbengkalai. Beberapa digunakan sebagai tempat pelatihan petugas kereta api hingga melayani rolling stock. Sementara lainnya, seperti Victor Hugo, direlokasi ke lokasi terdekat karena tak mampu memenuhi tuntutan kereta api modern.


Hingga kini penumpang tetap mobilitas seperti biasa. Banyak yang tak tahu kalau mereka tengah melewati stasiun-stasiun terbengkalai.


Dua stasiun lain yakni Haxo dan Porte Molitor, dibangun pada tahun 1921 hingga 1923 dan kini tidak pernah dibuka sama sekali. Stasiun kadang disinggahi pengunjung, untuk mendokumentasikan sejarah. (umi)