Wine dalam kaleng (f.fastcompany.net)
VIVAlife - Seseorang bisa saja jadi penggoda ulung setelah ia meneguk minuman beralkohol. Mabuk juga menjadi faktor meledaknya perang kata yang mengakibatkan hubungan kandas. Melihat dua kasus tersebut, apakah alkohol benar-benar merugikan bagi sepasang kekasih?
Seema Hingorrany seorang psikolog klinis mengatakan, alkohol dapat menghasilkan gangguan signifikan pada memori. Semakin banyak alkohol yang diteguk, maka semakin tinggi tingkat kerusakan memori. Mengonsumsi alkohol dalam jumlah besar, bisa membuat seseorang tidak mengingat peristiwa secara terperinci.
Jadi ketika pasangan selingkuh sewaktu ia sedang mabuk, saat tersadar ia tak akan mengingat kejadian itu. Sebaliknya, ketika pasangan mengingat benar bahwa ia selingkuh di bawah pengaruh alkohol, inilah yang harus dipertanyakan kembali kebenarannya.
"Kadang orang-orang mengaku telah melakukan hal buruk di bawah pengaruh alkohol, ini belum tentu benar, mereka mengatakan itu karena tidak mampu mengatasi fakta dan realitas kehidupan," kata Seema Hingorrany dilansir dari Times Of India, Selasa 7 Januari 2014. Sementara itu, seorang psikiater Anjali Chhabria menjelaskan bahwa tidak ada hubungan langsung antara alkohol dengan perselingkuhan. Lanjutnya, alkohol sering digunakan oleh individu untuk memerangi ketakutan mereka sendiri, mengatasi kecemasan dan berurusan dengan emosi negatif untuk mendapatkan kebahagiaan sementara.
"Memang tidak ada hubungan langsung, tapi ada hubungan psikologis antara minum dan perselingkuhan. Ada orang yang memiliki gangguan kepribadian, ada juga yang benar-benar paham efek alkohol. Keduanya biasa saja beralasan bahwa perselingkuhan terjadi akibat efek alkohol," Anjali menambahkan.