Shwedagon Pagoda merupakan salah satu pagoda tertua yang terletak di pusat kota Yangon, Myanmar. Usianya mencapai 2.600 tahun. (VIVAnews/Marco Tampubolon)
Shwedagon Pagoda merupakan salah satu pagoda tertua yang terletak di pusat kota Yangon, Myanmar. Usianya mencapai 2.600 tahun. (VIVAnews/Marco Tampubolon)
VIVAlife - Tidak salah bila Myanmar dijuluki sebagai Negeri Seribu Pagoda. Di negara yang pernah dikuasai oleh Junta Militer itu memang terdapat banyak sekali pagoda. Di kota Yangon--bekas ibukota Myanmar, saja, berdiri puluhan pagoda dengan gaya arsitektur yang berbeda-beda.
Salah satu yang paling terkenal adalah Shwedagon. Berdiri di atas lahan seluas 46 hektar, Shwedagon juga dikenal dengan sebutan Golden Pagoda karena nuansa emas yang mendominasi warna bangunan-bangunan di sana.
Shwedagon merupakan salah satu pagoda tertua yang terletak di pusat kota Yangon. Usianya mencapai 2600 tahun. Bangunan ini pertama kali didirikan oleh Raja Burma, Okkalapa dan terus dikembangkan pada era raja-raja setelahnya.
Umat Buddha Myanmar percaya, pada bangunan utama kuil atau yang dikenal dengan sebutan The Naungdawgyi Pagoda terdapat rambut milik Buddha Gautama yang sebelumnya diberikan kepada dua orang pedagang asal Myanmar sebagai imbalan atas kebaikan mereka pada 588 SM.
The Naungdawgyi merupakan bangunan yang pertama di lokasi tersebut. Bentuknya dasarnya seperti candi dengan bagian atas yang dibuat menjulang hingga mencapai 100 meter. Mendekati bagian puncak, terdapat bagian berbentuk payung dengan tinggi 13 meter dan diameter 5 meter.
Bagian ini dilapisi emas seberat 500 kg dan ditaburi berbagai perhiasan perhiasan yang berkilau. Begitu juga bagian bendera yang terbuat dari logam dengan panjang 1,3 meter dan lebar 76 cm. Dan pada bagian paling puncak terdapat bola logam yang dihiasi dengan batu intan 1.800 karat.
Untuk melihat bagian-bagian ini, pihak pengelola menyediakan sebuah teleskop di setiap gerbang masuk. Setidaknya ada empat pintu utama menuju pelataran Shwedagon. Bagi yang lelah menyusuri puluhan anak tangga, bisa menggunakan lift maupun eskalator yang tersedia di sana.
Di dalam areal Shwedagon Pagoda, terdapat banyak bangunan yang tak kalah eksotiknya. Setiap bangunan memiliki patung Buddha dengan bentuk yang berbeda-beda. Sebagian besar telah berusia hingga ratusan tahun. Nuansa warna emas sangat mendominasi setiap bangunan yang ada di sana.
Selain sebagai lokasi wisata, Shwedagon, merupakan tempat ibadah bagi umat Buddha yang ada di Myanmar. Setiap hari, puluhan warga datang untuk memanjatkan doa-doa kepada Yang Maha Kuasa. Bagi warga lokal, pengelola tidak memungut bayaran. Sedangkan bagi wisatawan dari manca negara, dikenakan tarif sebesar 8.500 Kyat atau sekitar Rp100.000.
"Banyak pejabat negara yang sudah mengunjungi tempat ini. Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, juga pernah ke sini," kata salah seorang petugas penjaga loket saat berbincang dengan VIVAlife beberapa waktu lalu.
Beragam ritual dijalani para pengunjung kuil. Tak hanya pemeluk agama Buddha, wisatawan juga tak jarang ikut ambil bagian. Salah satunya adalah ritual memandikan patung Buddha. Tak jarang pengunjung yang juga ikut mencicipi air yang dipercaya berasal dari bekas telapak Buddha.
"Airnya bersih, Anda tidak perlu khawatir. Air ini mampu menjauhkan penyakit dan membuat badan sehat," ujar salah seorang biksu cilik yang menjadi pemandu gratis di bangunan Buddha's Foot Print menjelaskan.
Shwedagon merupakan kebanggaan kota Yangon. Wisata religi ini juga menjadi andalan pemerintah Myanmar dalam menarik wisatawan. Di era keterbukaan Myanmar saat ini, tak hanya dari kawasan Asia, turis-turis dari kawasan Eropa dan Amerika juga mulai memadati Shwedagon Pagoda.
Lihat foto-fotonya di tautan ini.
Profil Singkat Shwedagon:
Lokasi : Sanguttara Hill, Dagon Township, Yangon, Myanmar
Ketinggian: 190 feet dpl
Tinggi Pagoda: 100 meter
Luas tanah Pagoda: 46 hektar
Luas halaman Pagoda: 6 hektar
Tahun Berdiri: Diperkirakan Abad VI hingga X SM
Bangunan Utama: Pagoda berlapis emas Naungdawgyi Pagoda
