Pohon yew, bahan baku obat kemoterapi, diambil kulitnya (National Cancer Institute)
VIVAlife - Perawatan kemoterapi, terdengar begitu menakutkan bagi penderita kanker. Bukan karena proses pengobatannya, melainkan efek samping yang ditimbulkan.
Kemoterapi sendiri merupakan alternatif terakhir bagi penderita kanker, jika tidak ada lagi yang dapat dilakukan untuk mengobatinya. Caranya dengan memperlambat atau menghancurkan pertumbuhan sel-sel kanker dalam tubuh.
Namun, banyak orang yang menghindari kemoterapi karena efek sampingnya yang mengkhawatirkan. seperti rambut rontok, kulit rusak dan mual-mual.
"Sebenarnya tidak semua kemoterapi efeknya sama. Tapi memang ada beberapa efek yang tidak bisa dihindari seperti kerontokan," ujar dr. Enrina Diah, dalam acara Super Woman Summit 2013 di Hotel Shangri-La, Jumat, 6 Desember 2013.
Menurutnya, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi efek samping kemoterapi. Seperti berkonsultasi dengan dokter, melakukan persiapan yang baik, pencegahan anti muntah yang baik dan kekuatan mental.
"Support dari keluarga itu penting. Biasanya mereka yang mendapat dukungan dari keluarga, efek samping kemoterapinya lebih kecil," lanjutnya.
Berikut cara mengurangi efek samping kemoterapi:
- Untuk mengurangi mual, bisa minum teh jahe dan peppermint yang menghangatkan perut secara alami. Atau perbanyak konsumsi vitamin B6.
- Untuk mengurangi muntah, makan dan minum dalam jumlah sedikit namun sering, hindari mengonsumsi minuman lain sejam sebelum dan sesudah makan serta biasakan mengonsumsi makanan pada suhu kamar dalam arti tidak terlalu dingin dan panas.
- Kurangi diare dengan mengonsumsi pisang, roti putih, yogurt murni, telur atau dada ayam. Selain itu hindari kafein, kacang-kacangan, buah yang dikeringkan dan makanan yang terlalu dingin atau panas.
- Agar tidak cepat lelah, konsumsi makanan yang kaya akan vitamin B12 seperti daging atau ikan serta melakukan sedikit olahraga sehingga bisa meningkatkan kadar energi dalam tubuh. (umi)