Manfaat Melajang bagi Kesehatan




Orang yang melajang cenderung hidup lebih sehat. (iStockphoto)




Orang yang melajang cenderung hidup lebih sehat. (iStockphoto)



VIVAlife - Tetap melajang sementara usia makin bertambah, bukanlah hal menyenangkan. Khususnya bagi para wanita. Mereka akan dilingkupi perasaan minder yang bisa berujung pada sikap antisosial serta depresi.


Namun, sebuah studi yang dilansir laman Huffington Post menyebutkan hal sebaliknya. Melajang justru bermanfaat bagi kesehatan. Kesimpulan itu seakan mematahkan fakta bahwa orang-orang yang menikah dapat hidup lebih lama.


Manfaat melajang didasarkan pada keyakinan bahwa kondisi pernikahan tidak sama di setiap pasangan. Ada pernikahan yang memberikan rasa bahagia seumur hidup, ada pula yang menimbulkan tekanan emosi. Kemungkinan kedua itulah yang bisa berakibat buruk.


“Pernikahan yang buruk dapat membuat seseorang merasa semakin terkucilkan,” ucap penulis buku tentang tren melajang, Eric Klinenberg. Kebahagiaan pernikahan memang meningkatkan dukungan emosional dan kesejahteraan. Sering pula disebut sebagai pereda depresi dan penyakit kronis.


Namun, jika yang terjadi sebaliknya, efeknya justru lebih buruk. “Mereka yang pernikahannya buruk berisiko menderita semua jenis penyakit komplikasi,” terang Veronique Greenwood menanggapi penelitian yang dilakukan The Atlantic.


Efek negatif itu akan berlipat ganda jika pernikahan buruk berujung pada perceraian. Veronique menegaskan, itu bisa memicu risiko kematian dini. Sementara itu, orang yang melajang justru jauh dari risiko yang sama. Mereka cenderung hidup sehat, tidak terisolasi, dan tidak terpengaruh perilaku buruk pasangan.


Tubuh wanita atau pria yang melayang juga lebih bugar. Mereka lebih punya banyak waktu untuk fitness. Dmitry Tumin, ketua penelitian itu menyebutkan, pernikahan cenderung meningkatkan berat badan. Perceraian, bagi pria, mengakibatkan hal serupa.


“Peningkatan itu cukup besar dan bisa berisiko pada kesehatan,” lanjut Dmitry. (eh)