Berfoto di 19 Negara dengan Gaun Pengantin




Ilustrasi seorang wanita mengenakan gaun pengantin. (iStockphoto)




Ilustrasi seorang wanita mengenakan gaun pengantin. (iStockphoto)



VIVAlife - Bagi pasangan Jennifer Salvage dan Jeff, berkeliling dunia bukan hal yang mustahil. Selama lima tahun terakhir, keduanya telah bepergian ke 19 negara.

Uniknya, pasangan yang menikah pada 2008 ini, memanfaatkan kesempatan tersebut untuk membuat sebuah proyek fotografi. Seperti dilansir laman Daily Mail, Jeff mengambil foto saat sang istri mengenakan gaun pengantin di negara-negara yang mereka kunjungi.


"Kami ingin berbagi pemandangan dunia lewat mata seorang pengantin," ujar Jennifer kepada Good Morning America.


Lokasi pemotretan terbilang eksotis dan berlatar belakang beberapa monumen dan situs megah dunia. Sebut saja Menara Eiffel, Tembok Besar China, Antelope Canyon, hingga Santorini.


Dalam sebuah foto, Jennifer tak segan berenang di laut Jamaika dalam balutan gaun pengantin sambil mencium seekor lumba-lumba. Seluruh foto-foto tersebut kemudian diunggah di situs web dan bahkan telah dituangkan menjadi sebuah buku.



Gaun sederhana


Dalam situsnya, pasangan ini menceritakan awal mula melakukan petualangan seru mereka. Menurut Jennifer, saat itu, ia mencari gaun pengantin untuk dikenakan dalam upacara pernikahan yang digelar di tepi gunung berapi Pulau Easter.


Dengan lokasi upacara pernikahan yang terpencil dan sangat jauh, Jennifer membutuhkan gaun pengantin yang muat dimasukkan ke dalam tas ransel. Ia pun akhirnya memiliki gaun sederhana rancangan Maggie Sottero.


Di Pulau Easter, Jeff mengabadikan sang istri dalam balutan gaun pengantin. Ia pun kembali melakukannya saat bulan madu ke pegunungan Alpen dan China.


Sejak saat itu, Jeff dan Jennifer melakukan 147 pemotretan di 19 negara, yakni Chili, Swiss, China, AS, Mesir, Selandia Baru, Hongaria, Prancis, Italia, Vatikan, Peru, Islandia, Norwegia, Jamaika, Bahama, Grand Cayman, Honduras, Yunani, dan Rusia.


Tidak diketahui dengan jelas bagaimana pasangan ini membiayai perjalanan mereka. Namun, Jennifer tercatat bekerja sebagai konselor dan Jeff sebagai profesor di bidang ilmu komputer. (art)