Mengunjungi Luanda, Kota Termahal di Dunia




Luanda kembali dinobatkan sebagai kota termahal di dunia. (facebook.com/AngolaTourism)




Luanda kembali dinobatkan sebagai kota termahal di dunia. (facebook.com/AngolaTourism)



VIVAlife - Kota ini memang bukan paling tenar di dunia. Tak seperti New York, Tokyo, atau Vienna. Namun salah satu kota di Afrika ini telah dua kali dinobatkan sebagai kota termahal di dunia versi Mercer, sebuah perusahaan konsultan sumber daya manusia.


Seorang ekspatriat profesional kelas tinggi bisa mendapat penghasilan US$10 ribu per bulannya di kota ini. Jika Anda seorang yang bergerak di bidang perbankan, bersiap untuk menerima gaji US$8 ribu tiap bulannya. Pembantu rumah tangga saja penghasilannya tak kurang dari US$500 atau sekitar Rp5,1 juta per bulan.


Outlet-outlet merek besar berjejalan, contohnya Hugo Boss yang membuka toko keduanya hanya dalam jarak berjalan kaki dari toko pertama. Di jalanan, mobil-mobil mewah bersanding. Porsche Cayennes berbagi jalan dengan Cadillac Escalades dan Range Rover terbaru.


Tampak menarik untuk menjadi tempat tinggal bukan? Laman CNN Travel menjelaskan beberapa konteks yang membuat Luanda bisa menjadi kota termahal di dunia.


Pertama, karena Luanda merupakan Ibukota Angola, negara terbesar kedua penghasil minyak. Pembangkit listrik dan tingkat ekonominya meningkat seiring meroketnya harga minyak dunia. Tak hanya itu, segala sesuatu di Luanda pun harus diimpor.


Pasalnya, kota itu merupakan salah satu ‘korban’ 27 tahun perang saudara yang baru berakhir 2002 lalu. Segala infrastrukturnya lumpuh dan Luanda kehilangan kemampuan untuk swasembada pangan. Jadilah semua barang diimpor, tentu disertai pajak yang tinggi.


Monopoli rantai pasokan dan adanya kekuatan politik membuat harga barang dan jasa melangit. Belum lagi skandal korupsi, yang menciptakan kolusi penetapan harga mencapai titik tertinggi.


Pendapatan Luanda tak hanya itu. Mereka masih punya hotel-hotel yang juga mematok harga tinggi. Semalam, Anda harus merogoh kocek US$500 untuk hotel bintang lima. Di bawah itu, harga berkisar antara US$300-350. Penginapan tingkat menengah harganya US$300-350.


Namun, jangan berpikir Luanda kota yang terlalu mengerikan untuk dikunjungi. Kota itu masih cukup ramah untuk para pelancong, asal Anda cerdik mencari lokasi-lokasi yang menarik dikunjungi. Untuk hotel, tak perlu muluk-muluk meminta bintang lima. Cukup siapkan US$300 untuk menginap di Executive Hotel Samba. Harga itu layak untuk fasilitas di sana.


Melangkah keluar dari hotel, jangan bayangkan Anda berada di Hong Kong. Meski kepadatan dan jumlah outlet bermerk terkenalnya serupa, harganya bisa berbeda jauh. Lebih baik Anda sedikit ke pinggir kota untuk menikmati eksotisme alam Luanda. Berbaurlah dengan penduduk lokal.


Tidak banyak memang taman kota dan museum yang akan Anda temukan. Namun berjalan di sepanjang Marginal bisa menggantikannya. Marginal merupakan lokasi menarik yang membentang dari pelabuhan lokal ke Ilha, semenanjung cantik yang menjorok ke Luanda Bay.


Dari situ Anda bisa menyaksikan keindahan benteng Portugis bercat putih yang terletak di atas bukit. Benteng itu berdiri kokoh menghadap ke kota, menyaksikan kedinamisan kehidupan di sana. Jika Anda tertarik, Anda bisa naik ke bukit itu dan menemukan sebuah museum angkatan bersenjata.


Pantai juga bisa menjadi destinasi terbaik di Luanda. Ada sebuah pulau terpencil yang sangat layak dikunjungi, yakni Pulau Mussulo. Bungalow nyaman di satu sisi dan pantai indah di sisi lain. Cukup keluarkan uang US$5 untuk menyewa kendaraan menyeberang ke sana dari Dermaga Embarcadouro.


Atau, jika Anda pecinta keindahan alam berupa tebing, berkendaralah sejauh 40 kilometer ke Miradouro da Lua. Perpaduan tebing, puncak, dan lembah akan menyambut Anda. Kesunyian yang indah itu dipercantik dengan jajaran pohon Baobab dan bentangan padang savana yang luas.


Sedangkan untuk pecinta surfing, pastikan pantai di selatan Luanda menjadi tempat tujuan Anda. Pantai Cabo Ledo merupakan tempat terbaik untuk berselancar.


Sebelum kembali ke tengah kota, jangan lupa mencicipi beberapa makanan khas Luanda. Mufete merupakan salah satu yang patut dicoba. Itu merupakan perpaduan kelezatan kacang lokal yang direbus degan minyak sawit, nila panggang, saus bawang, ubi jalar, dan yucca. Harganya sekitar US$17.


Bagaimana, Anda tertarik mengunjungi kota termahal di dunia ini?