Dokter: Sakit Ginjal Akut Sebaiknya Tidak Puasa




Ilustrasi ginjal. (iStock)




Ilustrasi ginjal. (iStock)



VIVAlife - Bentuknya boleh hanya sebesar kacang. Namun, ginjal punya fungsi luar biasa. Kedua ginjal bertugas membersihkan darah dan menyaring limbah tubuh untuk dijadikan urine.

Aktivitasnya itu, amat tergantung pada aliran darah. Karena itulah tubuh butuh asupan cairan, minimal dua liter per hari. Kurang dari itu, fungsi ginjal bisa terganggu.


Lantas, bagaimana saat harus berpuasa seharian?


Menurut Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, internis lambung dan pencernaan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, penderita sakit ginjal boleh tak berpuasa.


Namun, itu hanya untuk penderita ginjal akut. Sebab, mereka sudah masuk stadium kelima penyakit ginjal. “Artinya fungsi ginjalnya hanya 25 persen,” ujar Ari saat dihubungi VIVAlife, Rabu, 2 Juli 2014.


Jika begitu, penderita harus dirawat di rumah sakit. Tanda penyakit ginjal akut, lanjutnya, bisa dilihat melalui urine. “Biasanya tanda-tanda sakit ginjal itu susah kencing dan kaki bengkak,” katanya.


Jika tidak kencing selama 24 jam, bisa jadi itu penyakit ginjal. Menurut Ari, sakit saat kencing, juga harus diwaspadai sebagai penyakit ginjal akut.


Sementara itu, untuk penyakit ginjal kronis, masih diperbolehkan berpuasa. Sebab, ia masih tahap awal penyakit ginjal. Fungsi ginjalnya masih berjalan sekitar 75 persen.


Namun, ditambahkan Dr. Inayah Budiasti, MS, SPGK, kesiapan penderita ginjal untuk berpuasa sebenarnya tergantung pada kondisi. “Kalau pasiennya merasa sehat, tidak apa-apa,” tuturnya.


Itu diamini Ari. Saat kondisi ginjal sudah membaik, penderitanya boleh berpuasa. Asal, asupan cairan tetap dijaga sesuai kebutuhan tubuh, yakni delapan hingga 10 gelas per hari. (art)