Pesona Sumatera dan Sulawesi dalam Koleksi Stephanus Hamy




Model mengenakan busana karya Stephanus Hamy di JFFF 2014. (http://ift.tt/1gVfprE)




Model mengenakan busana karya Stephanus Hamy di JFFF 2014. (http://ift.tt/1gVfprE)



VIVAlife - Stephanus Hamy, perancang busana yang sudah lebih dari tiga dekade berkarier di dunia mode kembali memamerkan karya terbarunya. Dengan mengusung tema Sumatera to Sulawesi, sekitar 40 koleksi busananya ditampilkan di acara Fashion Extravaganza, Jakarta Fashion Food Festival (JFFF) 2014.


Hamy memilih tema Sumatera to Sulawesi, karena perubahan model rancangan yang merangkum citra ke-empat puluh busana. Untuk Sumatera, Hamy fokus pada motif batik Minang yang memiliki ciri khas warna cerah dengan motif Rumah Gadang yang menghias helai kain.


Ia menghadirkan gaun-gaun berpotongan loose, blus, celana kulot, jaket, mantel hingga rok plisse midi. "Ada 20 tenun Sumatera dan 20 tenun Sulawesi," ujar Hamy di Hotel Harris, Kelapa Gading, Jakarta, Jumat 16 Mei 2014.


Untuk tenun Sulawesi, desainer yang memperdalam dunia mode di Paris ini menjelaskan, ia lebih mendalami pengolahan tenun dari tiga provinsi, yakni Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Selatan. Sulawesi Tenggara misalnya, meliputi tenun Tolaki, Mekongga, dan Buton.


Warna-warna yang dihadirkan pria kelahiran Semarang ini pun lebih dominan cerah, seperti kuning, merah dan tosca. Sementara itu, desainnya dibuat lebih feminin. (asp)