Latihan aerobik pada usia 20-an bisa melindungi otak seseorang ketika menginjak usia paruh baya. (REUTERS/David W Cerny )
Latihan aerobik pada usia 20-an bisa melindungi otak seseorang ketika menginjak usia paruh baya. (REUTERS/David W Cerny )
VIVAlife - Manfaat olahraga bagi kesehatan kembali dibuktikan dalam penelitian terbaru di Amerika Serikat (AS). Dalam studi yang dimuat di jurnal Neurology, peneliti menemukan bahwa latihan aerobik pada usia 20-an bisa melindungi otak seseorang ketika menginjak usia paruh baya.
Peneliti dari University of Minnesota, Minneapolis, meneliti hampir 3.000 partisipan sehat dengan usia rata-rata 25 tahun. Para partisipan ini menjalani fitness kardiovaskular, berupa uji treadmill selama satu tahun penelitian.
Para partisipan melakukannya lagi setelah 20 tahun kemudian. Mereka diminta berlari selama mungkin hingga lelah atau sesak napas.
Peneliti kemudian melakukan tes kognitif kepada partisipan setelah 25 tahun sejak pertama kali studi dilakukan. Tes kognitif meliputi pengukuran memori dan kemampuan berpikir.
Hasilnya, partisipan yang berlari lebih lama di atas treadmill menunjukkan performa yang lebih baik pada tes memori dan kemampuan berpikirnya ketika 25 tahun kemudian. Bahkan setelah disesuaikan dengan sejumlah faktor, seperti merokok, diabetes, dan kolesterol tinggi.
"Banyak penelitian menunjukkan manfaat jantung sehat bagi otak," ujar salah seorang peneliti, Dr. David Jacobs seperti dilansir laman BBC.
Menurut Jacobs, ini merupakan salah satu penelitian penting yang bisa mengingatkan kaum muda agar mendapatkan kesehatan otak dari aktivitas fitness kardio, seperti berlari, berenang, sepeda, dan kelas fitness kardio.
Menurut salah seorang juru bicara komunitas Alzheimer, bukti-bukti menunjukkan bahwa olahraga dapat mengurangi risiko penurunan kognitif dan demensia. Selain itu lebih banyak penelitian memperlihatkan keterkaitan antara kebiasaan hidup sehat pada usia pertengahan dan kesehatan yang lebih baik di usia tua. (eh)