Air dikelilingi rumput laut berwarna merah. (Absolute China Tours)
VIVAlife - Di mana ada pantai, di situ ada pasir. Keduanya hampir tak mungkin dipisahkan. Satu sama lain saling tergantung untuk mencipta lanskap nan indah. Air laut yang menghampar ke daratan selalu disambut oleh pasir lembut.
Namun bagaimana jika pantai diciptakan tanpa pasir?
Itulah yang terjadi pada Pantai Panjin Merah di China, menurut laman GB Times. Alih-alih dibatasi pasir, air di sana justru terbekap oleh rumput laut berwarna merah. Sejatinya, itu merupakan sebuah rawa berisi rumput laut.
Masyarakat setempat menyebut rumput laut itu Suaeda. Biasanya, itu tumbuh sekitar bukan April atau Mei. Seperti rumput laut lazimnya, warna Suaeda juga hijau. Namun menurut laman Weather, rumput laut itu berubah warna jadi merah merekah saat musim gugur tiba.
Warna merah pun memerangkap lekuk-lekuk air di sana. Akhirnya, warga menjuluki lokasi itu dengan sebutan Pantai Merah. Para wisatawan pun terpesona akan pemandangan itu. Berduyun-duyun, mereka menantikannya di bulan September.
Bukan hanya warna merah yang menarik di pantai itu. Rumput-rumput laut yang ada juga menjadi “rumah” bagi lebih dari 260 jenis burung dan 400 jenis hewan liar. Pantai Panjin Merah memang titik populer bagi burung-burung migran dari Asia Timur ke Australia.
Jika beruntung, pengunjung bisa melihat satwa eksotis itu. Karena menaungi hewan-hewan langka, Pantai Panjin Merah pun termasuk daerah yang dilindungi. Sebagian ditutup untuk umum demi menjaga ekosistem yang berharga. Sebagian kecil terbuka bagi wisatawan.
Pantai Panjin Merah terletak di Timur Laut Beijing, dekat Pantai Liaodong Bay di Selatan Provinsi Liaoning. Untuk sampai ke sana, ada kereta cepat yang berangkat tujuh kali sehari dari Beijing ke Panjin. Butuh waktu sekitar tiga jam dengan alat transportasi itu. (ren)