Kecerdasan Dipengaruhi Gen?




Varian genetik yang ditemukan tim Desrivieres dikenal dengan nama NPTN. (iStockphoto)




Varian genetik yang ditemukan tim Desrivieres dikenal dengan nama NPTN. (iStockphoto)



VIVAlife - Sekelompok peneliti berhasil menemukan gen yang menghubungkan kecerdasan dengan korteks otak besar. Temuan ini membantu para ilmuwan memahami bagaimana dan kenapa beberapa orang kesulitan dalam belajar.


Seperti dilansir kantor berita Reuters, tim peneliti dari berbagai negara menganalisis sampel DNA dan pindai otak dari lebih 1.500 partisipan sehat berusia 14 tahun. Para peneliti memberi mereka serangkaian tes untuk membangun kecerdasan verbal dan non-verbal.


Peneliti kemudian melihat korteks otak besar atau lapisan terluar dari otak yang juga dikenal dengan nama grey matter. Korteks otak besar diketahui berperan penting dalam mengendalikan memori, perhatian, pertimbangan, pikiran, bahasa, dan kesadaran.


Setelah itu, peneliti menganalisis lebih dari 54.000 varian genetik yang mungkin terlibat dalam perkembangan otak. Mereka menemukan bahwa rata-rata remaja dengan varian gen tertentu memiliki korteks tipis di bagian kiri otak mereka -- partisipan dengan performa kurang baik pada tes intelektual kemampuan.


Varian genetik yang ditemukan tim Desrivieres dikenal dengan nama NPTN. Untuk mengkonfirmasi penemuan ini, peneliti mempelajari lebih dekat gen NPTN pada tikus dan sel-sel otak manusia di laboratorium. Hasilnya, mereka menemukan bahwa gen NPTN memiliki aktivitas berbeda di bagian kiri dan kanan hemisphere otak.


Ini, kata mereka, menunjukkan otak kiri mungkin lebih sensitif terhadap efek dari mutasi NPTN. Kemudian beberapa perbedaan dalam kemampuan intelektual disebabkan penurunan fungsi NPTN di daerah tertentu di hemisphere otak kiri .

Ketua tim peneliti dari Institute of Psychiatry, King's College London, Sylvane Desrivieres menegaskan, temuan mereka tidak bertujuan untuk menemukan "gen kecerdasan".


"Sangat penting untuk menunjukkan bahwa kecerdasan dipengaruhi banyak faktor genetik dan lingkungan. Gen yang kami identifikasi hanya menjelaskan sebagian kecil dari perbedaan dalam kemampuan intelektual," ujarnya.


Temuan yang dipublikasikan dalam jurnal Molecular Psychiatry tersebut, dapat membantu para ilmuwan melihat lebih dalam mekanisme biologis yang mendasari beberapa gangguan kejiwaan. (eh)