Yoga Ternyata Bisa Pulihkan Kelainan Tulang Punggung




Latihan yoga secara teratur ternyata bisa memulihkan kelainan tulang punggung. (istockphoto)




Latihan yoga secara teratur ternyata bisa memulihkan kelainan tulang punggung. (istockphoto)



VIVAlife – Rebecca Berry, 29, punya mimpi berpetualang menyelam di seluruh dunia. Namun sayang, kelainan tulang punggung alias skoliosis, menghalangi mimpinya. Rebecca didiagnosis menderita skoliosis di usia 19 tahun dan selama 10 tahun terakhir, dia mencoba berbagai cara untuk memulihkan tulang punggungnya.

Namun, segala jenis terapi, termasuk osteopati, tidak berhasil. Jalan satu-satunya yang tersisa adalah operasi. Namun, Rebecca menolak, karena resiko besar yang harus dia hadapi termasuk gagal jantung dan gangguan pernafasan. Selain itu, penderita skoliosis yang dioperasi berarti harus hidup dengan penahan besi pada tulang punggungnya.


Beruntung Rebecca melakukan riset secara online mengenai penyembuhan tulang belakang dan menemukan Scoliosis SOS Clinic yang menawarkan terapi yoga serta pijat fisioterapi untuk membantu memulihkan kondisi tulang belakangnya. Rebecca kemudian mengikuti program tersebut dan terkejut karena hanya dalam waktu empat minggu, terdapat perbaikan pesat pada tulang belakangnya yang bengkok.


“Saya pikir tidak ada pilihan lain selain operasi dan itu membuat saya ketakutan. Untunglah saya menemukan Scoliosis SOS Clinic dan hanya dalam waktu satu bulan berlatih, saya sudah mendapatkan banyak kemajuan,” paparnya seperti dilansir Daily Mail.


Berkat yoga, kini Rebecca bisa kembali menekuni hobi menyelamnya.


Sebelum menemukan Scoliosis SOS Clinic, Rebecca mengakui hidupnya bagaikan di neraka. Tulang punggungnya seringkali terasa sakit dan tubuhnya kerap pegal. Terapi osteopati yang dia lakukan secara teratur hanya membantunya menghilangkan sakit sementara. “Saya merasa kondisi saya terus memburuk dan masa depan saya berantakan,” ujarnya.


Bahkan, untuk menyembunyikan tulang punggungnya yang bengkok parah, Rebecca harus mengenakan busana empat kali lebih besar dan berubah canggung saat harus berhubungan dengan orang lain, terutama lawan jenis. Kini, Rebecca merasa jauh lebih percaya diri. Dia sudah bisa menyandang ransel dan berniat mewujudkan mimpinya, menyelam di laut terbaik di seluruh dunia.


“Saya yakin saya bisa pulih. Saya merasa normal dan bisa melakukan apapun yang saya inginkan sekarang,” paparnya.