Menjadi wanita karier tak lantas melupakan keluarga. (iStockphoto)
VIVAlife - Perjuangan R.A Kartini untuk menjadikan wanita tak lagi dipandang sebelah mata, tampaknya tak sia-sia. Semakin banyak wanita Indonesia yang sukses dalam bidang karier. Sayang, kesuksesan mereka sering kali tak diimbangi dengan kesuksesan dalam mengurus keluarga.
"Super Woman atau kalau kita menyebutnya ibu bangsa adalah orang-orang yang dapat mendampingi suami, pelindung anak-anaknya, pelindung keluarga dan lingkungan," ujar Dewi Motik Pramono, saat acara Super Woman Summit 2013 di Hotel Shangri-La, Jakarta, Jumat, 6 Desember 2013.
Dewi menegaskan, wanita hebat baru akan dianggap sebagai super woman jika mereka dapat sukses dalam karier dan keluarga. Sementara itu, dalam acara Super Woman Summit 2013, dua tokoh wanita Indonesia, Linda Amalia Gumelar dan Nafsiah Mboi, juga membagi pengalamannya menjadi wanita karier.
Sebagai seorang menteri, tentu mereka memiliki tanggung jawab yang besar terhadap negara. Namun, kondisi tersebut tak lantas membuat mereka lupa pada kodratnya sebagai istri dan ibu. Seperti yang juga diungkapkan oleh Menteri Kesehatan, Nafsiah Mboi.
"Saya pernah tinggalkan anak-anak saat menemani Bapak bertugas di NTT. Sampai dimarahi sama Pak Harto dan Ibu Tien saat itu," ujar Nafsiah.
Kala itu, ia menganggap bahwa pendidikan anak-anaknya adalah hal utama, sehingga tak mungkin mengajak mereka dan memintanya meninggalkan sekolah. Meski begitu, diakuinya, tak mudah memberi penjelasan pada anak-anaknya tiap kali tak dapat hadir di acara-acara penting mereka.
Namun, Nafsiah menjelaskan, sebagai wanita karier dan ibu, komunikasi pada anak adalah hal penting. Ia pun menganjurkan para ibu untuk mengajak anak-anak ke tempat mereka bekerja saat libur sekolah, agar mengerti bahwa orangtuanya sedang berjuang.
Sementara itu, menurut Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Linda Gumelar, cara bicara saat memberi penjelasan pada anak juga penting.
"Pakai bahasa mereka saat menjelaskan. Jadikan diri kita seperti mereka. Jadi, gunakan bahasanya, cara bicara seperti yang mereka lakukan," ujar Linda.
Kemudian, saat ibu tidak bekerja, manfaatkan waktu bersama anak-anak. Bagi waktu mengurus anak bersama suami juga penting. Saat ibu yang sibuk, minta suami untuk menjaga dan bermain bersama anak-anak, begitu pun sebaliknya.
"Saya minta tolong Bapak kalau lagi sibuk. Kalau sekarang sih bagi waktunya buat cucu kan, bukan buat anak lagi," ujar Linda. (art)