Musik Klasik Tingkatkan Kecerdasan Otak: Mitos




Memperkenalkan musik klasik pada anak sejak dini tak secara signifikan meningkatkan kecerdasan otak. (iStock)




Memperkenalkan musik klasik pada anak sejak dini tak secara signifikan meningkatkan kecerdasan otak. (iStock)



VIVAlife - Konon, musik klasik dapat meningkatkan kecerdasan otak. Itu sebabnya wanita hamil sering memperdengarkan Mozzart pada janinnya, dan orangtua menghabiskan ratusan ribu menyekolahkan anak mereka soal musik.


Sekolah dan musik yang diperdengarkan sejak dini, memang bisa menjadikan anak-anak memiliki cita rasa seni yang lebih tinggi. Namun jika itu disebut mencerdaskan otak, para psikolog dari Harvard University membantahnya.


Menurut mereka, pencerdasan otak oleh musik klasik yang dikenal dengan sebutan ‘Mozzart Effect’, hanyalah mitos. Ironisnya, 80 persen orang percaya akan efek ajaib itu. Padahal penelitian terbaru membuktikan sebaliknya.


Anak yang mengambil pelajaran musik prestasi akademisnya di sekolah tidak lebih baik dari anak lain yang tidak mengikuti les musik secara khusus. Atau dengan kata lain, musik tidak berpengaruh pada kognisi anak. Tak ada signifikansi antara keduanya.


Psikolog Samuel Mehr memimpin studi untuk membuktikan hal itu. Penelitian dilakukan dua kali. Pertama, Mehr mengambil 29 anak berusia empat tahun, dan membaginya dalam dua kelompok. Kelompok pertama diberi pelajaran musik dan seni lain. Kelompok kedua tidak.


Kedua kelompok kemudian diuji soal kognisi, kemampuan kosa kata, matematika, dan kesadaran spasial. Hasilnya: tidak ada perbedaan signifikan dalam dua kelompok.


Penelitian kedua, dilakukan terhadap 45 anak berusia empat tahun. Mereka juga dibagi dalam dua kelompok, dan masing-masing diberi perlakuan yang sama seperti penelitian pertama. Saat dibandingkan, lagi-lagi, tidak ada perbedaan mencolok.


“Ada sedikit perbedaan dalam kinerja, tapi tidak cukup signifikan secara statistik. Bahkan saat dilakukan analisis dengan statistik terbaik yang kita punya, hasilnya tidak ada (perbedaan),” ujar Mehr, seperti dikutip laman Daily Mail.


Meski begitu, Mehr tak lantas menyarankan para orang tua untuk menarik anak-anak dari musik. Sebab, musik adalah bagian dari peradaban manusia, dan telah ada sejak jutaan tahun lalu. “Setiap kebudayaan memiliki musik, itu mengajarkan soal arti menjadi manusia,” katanya. (umi)